Tikar Pengajian Atau Kursi
Edisi: 47/16 / Tanggal : 1987-01-17 / Halaman : 14 / Rubrik : NAS / Penulis :
MESKI kursi DPR pasti di tangan, daftar calon dilepaskan. Itulah yang dilakukan K.H. Syamsuri Badawy, 68, pengasuh pondok pesantren terkenal Tebuireng, Jawa Timur, nama paling atas di Daftar Calon Sementara (DCS) PPP Jawa Timur. Ini pertama kali terjadi dalam empat kali masa pencalonan pemilu di zaman Orba, nama nomor satu mengundurkan diri dari bursa DCS. Satu sikap yang berani di saat ratusan kandidat lain mencari kesempatan menerobos ke papan atas.
Meski tak sebesar kasus Tebuireng, sepekan sesudah DCS dipublikasikan secara luas, di beberapa daerah terungkap berbagai kasus menarik. Misalnya yang terjadi di Tasikmalaya, Ja-Bar. Nama Anda Suhanda, ternyata, tercetak dua kali, masing masing nomor 30 untuk PPP dan 57 di Golkar, pada pencalonan di DPRD II Tasikmalaya. Kasus ini sempat menimbulkan cekcok kecil, tapi segera beres setelah ketahuan ada dua orang Suhanda.
Sementara itu, karena tidak puas atas DCS, 5 calon NU Ciamis mengancam mengundurkan diri. Pasalnya, Dudung Abdullah ditempatkan di nomor buncit: 22. Bila nomor Dudung tak bisa kecil, 100.000 warga NU tak akan memberikan suaranya ke PPP.
Tetapi keputusan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?