Gerusan Cabai Di Matanya

Edisi: 52/16 / Tanggal : 1987-02-21 / Halaman : 66 / Rubrik : KRI / Penulis :


SUPARMAN penduduk Desa Gripit. Ia terkapar di pinggir jalan. Muka, dada, lengan, punggung memar. Lehernya biru. Orang heran. Mereka mengenal Almarhum sebagai orang baik. "Ia suka menolong," kata Marzuli, pamong desa di sana. Lelaki 35 tahun itu jelas bukan gali.

Penduduk Banjarmangu makin heran setelah polisi Polres Banjarnegara, Ja-Teng, menangkap pembunuhnya. Mereka tak lain orangtua korban sendiri. Sang ayah, Partaredja, 55; Yusuf, 20, adik kandung; dan Saljono, 27, adik ipar korban. Nyonya Trewu, ibu kandung Suparman, juga diciduk polisi .

Di belakang dan di dalam rumah korban serta rumah orangtua Almarhum, polisi menemukan ceceran darah, pikulan kayu dan seutas tali. Kecurigaan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…