Kemelut Berdarah Namulandayan
Edisi: 53/16 / Tanggal : 1987-02-28 / Halaman : 31 / Rubrik : LN / Penulis :
KETEGANGAN seperti tak akan pernah berakhir di Filipina. Baru saja kecemasan yang pekat mengendur dengan berlalunya plebisit, rasa waswas kembali melanda Manila pada pesta peringatan Revolusi People Power 25 Februari pekan ini. Soalnya, gerilya komunis NPA sudah mengancam akan mengadakan sabotase besar-besaran.
Markas besar AFP (angkatan bersenjata Filipina) menerima surat ancaman, bertuliskan, "Tak akan ada ketenangan pada perayaan empat hari itu." Sengaja melancarkan perang urat saraf, NPA sesumbar akan menyusupkan pasukannya ke kerumunan massa pada hari-hari perayaan itu. "Dan Anda tahu apa yang akan terjadi." Nadanya mengancam. Manuver itu seluruhnya membuktikan bahwa komunis Filipina telah dengan resmi menempatkan diri mereka di luar jajaran People Power.
NPA juga akan memasang bom di bangunan-bangunan penting dan pompa-pompa bensin. Surat yang tak bisa dianggap remeh ini telah memaksa pihak militer mengerahkan marinir ke seantero Metro Manila. Kastaf AFP, Jenderal Fidel Ramos lagi-lagi -- memberlakukan Siaga Satu.
Perayaan setahun kemenangan People Power ternyata dihadang berbagai "ranjau" kesulitan. Presiden Corazon "Cory" Aquino…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…