Pertarungan Akbar Satu Milyar ; Dia Kalah !

Edisi: 53/16 / Tanggal : 1987-02-28 / Halaman : 66 / Rubrik : OR / Penulis :


BEGITU tampang Khaosai Galaxy kelihatan di antara barisan penumpang Thai Airlines yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis pekan lalu, senyum pun bertaburan di antara penyambutnya. Hilang sudah keraguan sebelumnya akan nasib pertandingan akbar di Stadion Utama Senayan, Jakarta, Sabtu pekan ini. Kini pertarungan antara juara dunia WBA dari Muangthai itu dan juara IBF dari Indonesia, Ellyas Pical, pasti akan berlangsung.

"Penjualan tiket mulai lancar, setelah orang tahu Galaxy sudah sampai di Jakarta," kata promotor pertandingan itu, Kurnia Kartamuhari. Sebelumnya, penjualan karcis yang berharga Rp 5.000 sampai Rp 250.000 itu masih seret. Padahal, perhelatan ini menelan biaya Rp 970 juta, antara lain untuk bayaran kedua petinju yang masing-masing menerima US$ 150.000 (sekitar Rp 250 juta).

Baik bayaran petinju maupun ongkos penyelenggaraannya merupakan jumlah paling besar yang pernah terjadi di Indonesia. Harga karcis yang Rp 250.000 ini juga rekor. Pemegang karcis "kelas eksekutif" ini, selain duduk di samping ring, juga akan memperoleh makanan kecil. Ia juga bisa memarkir mobilnya persis di samping Stadion Utama.

Untunglah, si Khaosai ini pun paham betul tugasnya sebagai seorang profesional. Sejak mendarat di Jakarta dia terus berkoar-koar akan menganvaskan Ellyas Pical sebelum ronde ke-7 dari 15 ronde yang direncanakan. Rekornya selama ini memang menunjukkan bahwa kebanyakan lawannya terpukul KO sebelum 7 ronde habis. Sayang, Ellyas Pical belum mampu bertingkah sama sebagai pemancing publikasi. Malah, dia menjawab sesumbar lawan dengan nada suara terbakar emosional, "Kita lihat saja di atas ring dia atau saya yang jatuh." Jawaban seperti itu sudah berkali-kali diucapkannya setiap diremehkan lawan menjelang pertandingan.

Yang pasti, inilah gelanggang untuk mengadu mana yang lebih jago: juara WBA (World Boxing Association) atau IBF (International Boxing Federation). Pelatih Khairus Sahel, meski mengaku menyiapkan Ellyas Pical untuk pertarungan 15 ronde, menduga, "pertandingan akan berakhir lebih cepat dari waktunya, siapa pun pemenangnya." Redaktur olah raga harian Bangkok Post, Edward Thangarajah, yang juga menjabat Wakil Presiden WBC Yunior berkomentar, "Pertarungan Khaosai-Pical akan menarik sekali dan bakal seimbang. Keduanya sama kuat dan sama memiliki pukulan kiri maut."

Pertarungan dua pendekar ini akan jadi lebih seru karena di negerinya, kedua petinju sama dipuja seakan pahlawan. Nama mereka begitu populer sampai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…