Promotor Dandy Kartamuhari

Edisi: 53/16 / Tanggal : 1987-02-28 / Halaman : 74 / Rubrik : OR / Penulis :


ADA tiga nama dan tiga wajah yang belakangan ini selalu muncul di media massa. Ellyas Pical, Khaosai Galaxy, dan satu lagi Kurnia Kartamuhari. Bila wajah Elly dan Galaxy selalu terpampang itu dapat dimengerti, karena mereka bakal bertarung Sabtu pekan ini. Tetapi Kurnia Kartamuhari?

Promotor yang satu ini tergolong berani "menampangkan diri". Dalam iklan-iklan yang menjual pertandingan Elly-Galaxy, Kurnia tak pernah absen memunculkan diri, di tengah gambar kedua petinju tadi. Bahkan dalam karcis pertandingan -- yang dicetak di Peruri agar tak gampang dipalsukan -- wajah Kurnia juga terpampang. Tetap dalam pose yang itu-itu juga: serius memandang ke depan, dalam pakaian resmi dengan jas dan dasi.

Promotor ini memang selalu kelihatan berpakaian rapi dan menjaga penampilannya yang dandy. Rambut tersisir rapi ke belakang, dengan sedikit jambul di atas keningnya. Kumisnya, yang hitam dan tidak terlalu lebat, bertengger rapi di atas bibirnya. Nada suaranya datar. Buat yang belum mengenalnya, terkesan Kurnia seorang yang angkuh.

Ukuran tubuhnya sedang-sedang saja: 167 cm dan 58 kg. Kurnia, 39, dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat, ayah 3 anak. Inilah sosok yang kini beken dengan sebutan "promotor tinju internasional", yang berhasil mempertemukan dua juara dunia tinju dari wadah yang berbeda, IBF dan WBA. Banyak rekor Indonesia yang dipecahkan dalam penyelenggaraan pertandingan ini: biaya penyelenggaraan, bayaran buat petinju -- dan tentu saja juga heboh yang ditimbulkannya menjelang pertarungan.

Kurnia boleh dibilang "orang baru" dalam dunia tinju pro. Perkenalannya dengan dunia tinju diawali Mei tahun lalu, ketika ia menggalang kerja sama dengan Boy Bolang, untuk mengorbitkan petinju potensial Azadin Anhar. Selaku manajer, Kurnia mengirim Azadin berlatih ke AS. Dalam suatu kesempatan di bulan Oktober tahun lalu, ketika menengok anak asuhnya yang sedang berlatih di Los Angeles, ia sempat mampir ke Sasanas All Stanky.

Di situlah ia pertama kali berjumpa dengan Khaosai Galaxy bersama manajernya, Niwat Laosuwanwat, dan manajer bisnisnya, Pol Tiglao. Perjumpaan itu, katanya mengenang, "Seperti diatur oleh Tuhan". Secara iseng, ia menawar Galaxy US$ 15.000 untuk diadu dengan Pical. Tawaran Iseng ini ternyata kemudian berbuntut panjang.

Setelah kembali di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…