Mengemasi Kamasan
Edisi: 02/17 / Tanggal : 1987-03-14 / Halaman : 27 / Rubrik : SR / Penulis :
SENI lukis Kamasan sudah dikemas. Lalu diberi label "tradisional", bahkan "klasik". Sering ditempeli formula: "mengikuti tradisi dari generasi ke generasi". Dalam hal label-melabel ini dikenal pula "modern" dan "masa kini" -- yang tentu tak pernah diterapkan pada seni lukis Kamasan. Maka, bagi banyak orang, seni lukis Kamasan bukanlah masa kini, melainkan sama belaka dengan masa silam.
Benarkah seni lukis yang dikerjakan orang sekarang di Banjar Sangging, Kamasan, Bali -- oleh Nyoman Mandra dan murid-muridnya -- sama seperti seni lukis karya orang aman dahulu? Misalnya oleh para sangging besar masa silam seperti Gede Modara (ñ 1771 - 1830) ? Atau, lebih kemudian, I Wayan Kayun (1878 - 1956) pelukis langit-langit Kerta Gosa yang terkenal itu ?
Pergilah tengok Bulan Kesenian Bali, 27 Februari-21 Maret, di Bentara Budaya Jakarta, yang sedang menyelenggarakan Pameran Lukisan Kamasan. Di situ, pertama-tama, perhatikan nama yang diberikan orang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…