Mengundang Dolar, Membangun Nuklir
Edisi: 02/17 / Tanggal : 1987-03-14 / Halaman : 73 / Rubrik : ILT / Penulis :
AKHIRNYA pemerintah memutuskan untuk membangun pusat listrik tenaga nuklir. Lima perusahaan swasta asing yang diundang pemerintah, pekan-pekan ini, sedang ngebut menyelesaikan prefesibility study (studi kelayakan awal). "Hasil studi itu ditunggu hingga akhir April mendatang," ujar Djali Ahimsa, Direktur Jenderal Batan (Badan Tenaga Atom Nasional).
Adalah KWU (Jerman Barat), Framatome (Prancis), Mitsubishi (Jepang), Westinghouse (Amerika), dan AECL (Kanada) yang kini sedang memperebutkan proyek pusat listrik tenaga nuklir (PLTN) itu. "Yang kami buat adalah studi mengenai kelayakan ekonomis," ujar Gilbert Darmon, Sekjen Framatome, kepada Sapta Adiguna dari TEMPO. Pertimbangan ekonomis dipandang sangat penting oleh Indonesia. Sebab, "Segi teknologinya tak ada masalah lagi," ujar Menristek B.J. Habibie.
Kabarnya, Indonesia cenderung membangun PLTN jenis Reaktor Air Berat Tekan (Pressurized Heavy Water Reactor). Yang memusingkan adalah masalah dana. Anjloknya harga minyak menipiskan kocek pemerintah. Padahal, pembangunan PLTN membutuhkan dana milyaran dolar. Aspek ekonomi itu yang kini sedang dihitung ulang.
Menurut Habibie, telah terjadi negosiasi dengan perusahaan-perusahaan itu mengenai harga jual listrik…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…