Raden Ayu Yang Malang
Edisi: 03/17 / Tanggal : 1987-03-21 / Halaman : 62 / Rubrik : KRI / Penulis :
RABU dinihari pekan lalu, kawasan elite Menteng agak riuh. "Maling, maling," terdengar teriakan dari rumah di Jalan Imam Bonjol 41. Pistol polisi ikut juga "dor". Dari pos Taman Surapati, Jakarta Pusat, mereka menyusup ke rumah bercat putih itu. Belasan orang di rumah itu panik, pucat, dan meratapi jenazah Nyonya Sulini.
Kemudian, jam berdentang empat kali. Berarti, hampir setengah jam Sulini tewas dalam kamar tidur utama di rumah induk itu, mayatnya, di lantai -- di antara dua tempat tidur -- dalam posisi terduduk. Mukanya tunduk. Rambutnya, yang memutih, terurai. Daster kembang warna merah tua bertambah merah, dan ubin tergenang darah yang masih mengucur dari kepalanya.
Sebelumnya, Sutarni, 23, terbangun. Pembantu di rumah itu mendengar suara mencurigakan dari arah dapur -- beberapa meter dari kamar tidurnya. Seperti biasa, pada dinihari, Sutarni terjaga untuk membangunkan wanita tua itu, salat subuh. Kali ini?
"Pintu kamar Ibu terbuka, dan barang-barang berserakan," ujar Sutarni kepada polisi. Pintu dapur menganga, dan kawatnya digunting. Pintu itu sebagai penghubung rumah induk dengan bangunan belakang, juga dengan kamar Sutarni dan beberapa pembantu, serta bilik dua wanita…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…