Ganti Baju Setelah Devaluasi

Edisi: 03/17 / Tanggal : 1987-03-21 / Halaman : 71 / Rubrik : EB / Penulis :


INDUSTRI tekstil tampaknya sedang bergairah dan ingin berganti baju. Kebetulan, ekspor tekstil sedang melaju terdorong angin devaluasi September 1986, sehingga ada pabrik yang ingin melakukan restrukturisasi dengan membeli mesin baru, tapi ada pula yang sekadar ingin mengimpor mesin bekas. Pemerintah rupanya tak keberatan.

Restrukturisasi, atau modernisasi, jelas menambah kapasitas produksi sekaligus menaikkan kualitas. Kendati daftar skala prioritas (DSP) tak memberi peluang investasi tekstil di Jawa, Ketua BKPM Ginandjar Kartasasmita ternyata cukup luwes. Buktinya, BKPM menyetujui restrukturisasi untuk 16 PMA dan 16 PMDN, yang melibat investasi US$ 91,3 juta.

Masuknya modal sebesar itu, tentu saja, cukup menggembirakan. Kendati Gubernur BI Arifin Siregar setuju dengan usaha restrukturisasi itu, ia menyatakan BI belum bersedia memberikan kredit investasi murah, apalagi dengan bunga 5% seperti yang diusulkan seorang pengusaha. Usul Handoko, Direktur Dan Liris dan Batik Keris, agar BI memberikan kredit bersubsidi kepada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…