Arowana, Bukan Lagi Ikan Surga

Edisi: 05/17 / Tanggal : 1987-04-04 / Halaman : 66 / Rubrik : LIN / Penulis :


HALIM Iredjo, 36, hampir putus asa. Tiga tahun ia mencoba memijahkan ikan arowana, hasilnya selalu nihil. Dalam kolamnya yang berukuran 25 x 25 m, di Kampung Arang Limbung -- 14 km ke arah bandara Supadio, Pontianak -- dimasukkan 70 induk arowana. Toh bayi ikan hias berharga jutaan rupiah itu tak kunjung lahir.

Suatu sore awal April tahun lalu, Halim, Direktur Perusahaan Garam PD Bintang Kal-Bar, terkejut mendapati dua ekor anak arowana berenang ke tepi kolam. Malam harinya, ketika kecipak air induk arowana yang gelisah terdengar keras, Halim bersama anak buahnya menyorot kolam dengan lampu senter besar. Dan, lihat itu: sekumpulan anak arowana. Setelah ditangguk, dihitung jumlahnya 52 ekor. Bayi arowana dengan panjang tubuh sekitar 20 cm itu dipindahkan ke akuarium besar.

Terbuktilah, arowana alias siluk -- yang dalam mitos Cina dikenal sebagai ikan naga, pembawa tuah -- memang tidak turun dari surga. Anggapan itu selama ini ada karena sebelumnya siluk hanya mau beranak-pinak di habitat aslinya -- di hulu Sungai Kapuas di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…