Perampok Ulung Tanpa Burung

Edisi: 08/17 / Tanggal : 1987-04-25 / Halaman : 70 / Rubrik : KRI / Penulis :

SIDIK KARO-KARO namanya. Usianya 35 tahun. Ia gembong yang dicari-cari polisi selama ini. Bersama 14 anggota komplotannya, penjahat kambuhan ini menjarah di perbatasan Sumatera Utara dan Aceh. Awal bulan ini, polisi meringkus Sidik dan memporak-porandakan komplotannya.

Karena merampok, tujuh tahun silam Sidik yang bermuka bulat itu ditangkap. Ia dikurung di Lembaga Pemasyarakatan Pangkalanbrandan. Kemudian dipindahkan ke Binjai, 22 km di sebelah barat Medan. Tak lama setelah bebas, Sidik merampok lagi di Galang, Teluk Mengkudu, dan Pertumbuken, Deli Serdang. Ketika itu ia masih bersenjatakan parang, belum pistol.

Sidik tertangkap lagi. Ketika ditahan di Polres Langkat, Binjai, itulah ia menyembelih "burung"-nya. "Ketika itu saya putus asa. Karena itu, saya mau bunuh diri dengan memotong kemaluan," katanya pada polisi. "Rupanya, belum ajal. Saya tak jadi mati," tambahnya. Jiwanya tertolong setelah dirawat 19 hari di Rumah Sakit Pirngadi, Medan. Tapi perabot tubuhnya itu sudah puntung, terpotong.

Setelah sembuh, Sidik diadili di Pengadilan Negeri Medan. Ia divonis setahun kurungan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan. Bebas dari sana, 1982, ia mencoba mudik ke Pangkalanbrandan, 80 km dari Medan. Ia jadi penarik becak. Beberapa tahun jadi abang becak, ada yang mengganjal…

Keywords: -

---

Foto Terkait