Naro Bukan Kaisar Romawi
Edisi: 12/17 / Tanggal : 1987-05-23 / Halaman : 16 / Rubrik : NAS / Penulis :
SUHARDIMAN memang suka bikin kagetan. Belum pupus dari ingatan kejutannya sewaktu meributkan soal "Dana Revolusi" beberapa bulan silam. Kini ia membuat banyak orang terperangah lagi.
Nama Wakil Ketua FKP yang selalu berpakalan perlente - lengkap dengan kalung emas 75 gram dan gelang emas 100 gram - itu kini kembali ramai diberitakan. Bukan lantaran komentarnya sebagai pimpinan Golkar, melainkan justru karena pernyataannya yang menegaskan kesediaannya dicalonkan menjadi ketua umum PPP.
Arkian, menurut berita harian Prioritas dua pekan silam, pensiunan mayor jenderal ini didatangi beberapa tokoh PPP di kediamannya dan meminta kesediaannya untuk menggantikan kedudukan H.J. Naro. Alasannya, "Naro telah gagal memimpin PPP."
Suhardiman menolak mengungkapkan siapa tokoh yang mendatanginya. Tapi ia menjelaskan kesediaannya untuk memimpin PPP, asal dilakukan lewat muktamar. "Sebagai pejuang, di mana pun saya diperlukan dan dibutuhkan, akan saya laksanakan sebaik-baiknya hingga batas kemampuan saya," ujarnya gagah.
Dengan sendirinya, pernyataan ini membuat Naro diburu wartawan untuk dimintai tanggapannya. Pekan lalu, baru Naro terpojok setelah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?