Dari Syngman Rhee Hingga ...

Edisi: 17/17 / Tanggal : 1987-06-27 / Halaman : 21 / Rubrik : LN / Penulis :

JIKA Roh Tae-Woo nanti benar-benar terpilih menjadi Presiden Kor-Scl menggantikan Chun Doo-Hwan pada Februari tahun depan, maka sejarah akan mencatat bahwa baru pertama kali inilah penggantian kekuasaan berlangsung tanpa kudeta. Dengan jas rapi sambil mengangkat tangan kanannya, Roh Tae-Woo, 54 tahun, nanti akan mengucapkan sumpahnya yang berbunyi, "Saya bersumpah di hadapan rakyat, bahwa saya akan memperhatikan konstitusi, mempertahankan negara dan bangsa, memberikan kebebasan dan hak-hak rakyat, dan melanjutkan persatuan seluruh tanah air. Saya akan menjalankan tugas kepresidenan dengan jujur."

Jelas sudah bahwa pelimpahan kekuasaan ini dimungkinkan berkat jasa Chun Doo Hwan, presiden Kor-Sel yang kini masih berkuasa. Dia yang pada Oktober 1980 berhasil mengumumkan "Undang-undang Dasar Republik Kelima" sebagai penyempurnaan konstitusi lama. Konstitusi Chun ini secara harfiah bisa dinilai paling demokratis - kecuali untuk beberapa pasal yang dicangkokkan ke situ. UUD ini menjamin hak-hak rakyat dalam hal komunikasi dan perlindungan terhadap tindak sewenang-wenang - seperti penyiksaan - begitu pula hak mereka di depan pengadilan untuk mengingkari pengakuan sendiri yang sebelumnya terpaksa diberikan karena berada di bawah ancaman dan paksaan.

Tapi UUD itu juga melimpahkan kekuasaan cukup besar bagi Presiden. Ia berhak membubarkan Majelis Nasional (Parlemen), yang bisa berakibat jatuhnya kabinet, sementara Presiden kebal terhadap semua kemungkinan seperti itu. Memang konstitusi menetapkan juga (Bab III), bahwa Presiden dipilih oleh sebuah lembaga pemilihan beranggotakan lima ribu orang."

Calon presiden juga diwajibkan masuk dalam sebuah partai politik yang ada, dan yang paling penting sesudah terpilih, masa Jabatannya panjang: tujuh tahun, tapi dengan catatan tak boleh dipilih lagi untuk…

Keywords: -

---

Foto Terkait