Dari Pluralisme Estetik Ke ...
Edisi: 17/17 / Tanggal : 1987-06-27 / Halaman : 37 / Rubrik : SR / Penulis :
KEANEKAAN alias keragaman. Sekeliling inilah pembicaraan para panelis dalam Diskusi Panel Sehari "Seni Rupa Baru dan Kebudayaan Indonesia Modern". Acara ini diselenggarakan harian Kompas, 8 Juni lalu, di Bentara Budaya, sehubungan dengan pameran "Pasaraya Dunia Fantasi" (lihat Parodi. . . ). Perbincangan tentang kebudayaan itu bertolak dari rencana pameran tersebut.
Mula-mula perkumpulan Gerakan Seni Rupa Baru memaparkan rencananya. Dikemukakan, Pasaraya Dunia Fantasi mempunyai tiga sisi. "Pasaraya" mengambil bahannya dari hasil-hasil kebudayaan yang menyertai kchidupan sehari-hari orang banyak di kota. Khususnya "yang mengandung simbol-simbol rupa urban". Ini sisi pertama.
Sisi kedua: proyek itu dilakukan secara berencana. Tahapan dan pembagian tugas: kolektif (kerja tim), dan lain-lain - cara kerja yang, dalam lingkup seni rupa, lazim di bidang desain. Lalu, yang mereka buat bukan lukisan, bukan patung, bukan grafis, melainkan sebuah "karya situasi" (baca resensi). Ini merupakan sisi ketiga.
Dalam konteks seni rupa kita, ketiga sisi itu melibat antielitisme, semangat eksplorasi, dan kehendak diakuinya keanekaan - keragaman seni rupa alias pluralisme estetik. Dan Kelompok itu menunjuk: dalam diskusi kesenian, seminar kebudayaan, bahkan pendidikan, yang menjadi perkara ialah, seni canggih - yang dibuat sekelompok kecil orang dengan semangat spesialis - produk hanya satu-satunya, amat mahal, dan terlalu pelik untuk orang kebanyakan. Dalam seni rupa, macamnya terbatas: lukisan, patung, dan grafis.
Di luar seni canggih, berbagai gejala seni sering kali dianggap "separuh seni", atau malah "bukan seni" sama sekali. Inilah karya rupaan di lingkungan sehari-hari orang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…