Demokrasi, Sosialisme, Dan Islam
Edisi: 24/17 / Tanggal : 1987-08-15 / Halaman : 48 / Rubrik : SEL / Penulis :
SEKITAR satu juta orang memadati lapangan atau ruangan tiap kali Benazir Bhutto tampil di Karachi. Dengan kerudung yang tak pernah terlepas dari kepala, Benazir, anak sulung Zulfikar Ali Bhutto itu, membakar semangat massa. Suaranya seolah punya kekuatan magis. Ia memang orator sebagaimana bapaknya.
"Maukah kalian, para pekerja dan buruh, membantu mengenyahkan manusia itu?" tanya Benazir. Dan yang dimaksud dengan "manusia itu" tak lain adalah Zia ul-Haq, pemimpin Pakistan kini, yang sepuluh tahun lalu menggulingkan ayahnya.
"Ya, ya," jawab massa serempak.
Tapi, janji massa yang menggebu ini tak terwujudkan. Ketika Benazir dan sebagian besar tokoh oposisi diamankan oleh pihak penguasa, aksi protes tak berhasil menghimpun…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…