Festival Jalan Terus, Lagunya Lama
Edisi: 24/17 / Tanggal : 1987-08-15 / Halaman : 55 / Rubrik : MS / Penulis :
SEBUAH malam yang padat tepuk tangan buat Harvey Malaihollo. Pada final Festival Lagu Pop Indonesia (FLPI), Sabtu malam awal bulan ini di Balai Sidang Senayan, Jakarta, ia merampungkan Kusadari. Lagu berirama pelan ini mengisahkan seorang yang kehilangan bagian dari bahagianya, tapi kembali menemukan kenyataan: hidup masih bisa dihadapi.
"Haruskah daku tenggelam dalam sepi/Dalam kecewa, dalam nestapa, dalam gulana, dalam perih yang panjang/Kusadari, hari-hari 'kan terus berlalu, tanpa pernah 'kan menunggu, walau apa 'kan terjadi/ Kusadari hidup ini masih ada dan masih kumiliki ....
Harvey, 25 tahun, cucu dedengkot kcroncong Bram Titaley, menyadari bahwa cara tampil dan olah vokalnya justru menobatkan dia malam itu sebagai penyanyi terbaik -- di antara 12 finalis. Tapi ini hanya pengulangan. Dalam FLPI 1986, ia terpilih sebagai Penampil Terbaik, lewat Seandainya Selalu Satu yang juga berirama pelan. Dan untuk sebuah festival semacam ini, teknik dan kemampuannya memang sudah di atas rata-rata. Bahkan tahun lalu, nyong Ambon yang lahir…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…