Sumsum Pun Disedot, Kanker Dilawan

Edisi: 26/17 / Tanggal : 1987-08-29 / Halaman : 26 / Rubrik : KSH / Penulis :

KETIKA reaktor nuklir Uni Soviet, Chernobyl, meledak September tahun lalu, seorang dokter Amerika, Robert Gale, diam-diam didatangkan untuk menolong 2.000 korban radiasi yang diduga kena kanker darah. Gale, ahli transplantasi sumsum tulang, ketika itu disebut-sebut sebagai seorang "master" di antara sedikit pakar transplantasi sumsum tulang. Metode terapi untuk mengatasi kanker darah itu memang terbilang salah satu penemuan paling mutakhir di dunia kedokteran.

Tak sampai setahun dari kiprah Gale yang menjadi berita dunia itu, metode terapi yang sama dipraktekkan di Semarang. Tim dokter RSU dr. Kariadi di bawah supervisi dua dokter Australia dari The Prince of Wales Hospital, pekan lalu, telah menerapkan perkembangan progresif teknologi medis itu pada dua penderita leukemia.

Transplantasi pertama dilakukan Rabu, 19 Agustus, terhadap Hilda Krisnowati, pelajar berumur 11 tahun yang diketahui menderita leukemia, 8 bulan lalu. Pencangkokan kedua berlangsung Jumat, 21 Agustus yang baru lalu, dilakukan pada Muhamad Nursid, 19 tahun yang tercatat menderita leukemia sejak Februari lalu.

Pembedahan bagi pencangkokan yang berlangsung 75 menit itu dilakukan 14 dokter yang dipimpin hematolog dr. A.G. Sumantri. Melalui pembedahan itu sumsum penderita disedot dengan alat suntik dari tulang di bagian bawah pinggang -- 800 cc diisap dari tulang Hilda melalui 8 lubang, 600 cc dari Nursid lewat 4 lubang.

Proses pencangkokan sumsum tulang…

Keywords: -

---

Foto Terkait