Tak Membatas Di Rukun Iman Dan ...
Edisi: 32/17 / Tanggal : 1987-10-10 / Halaman : 82 / Rubrik : AG / Penulis :
JARANG terjadi. Rabu ini di gedung Jalan Buncit Raya 61, Jakarta Selatan Lembaga Studi Agama dan Filsafat mempertemukan Nurcholish Madjid, Jalaluddin Rahmat, A.M. Saefuddin, dan Amien Rais. Mereka diminta menggelarkan ragam persepsi dalam Seminar Sehari Pemikiran Islam, dengan memakai acuan buku karya masing-masing yang sudah diterbitkan (lihat Sekularisasi hingga Spirit Tahid).
Nurcholish Madjid, misalnya, di awal 1970-an mencuat setelah pemikirannya dianggap kontroversial. Alumnus Pondok Gontor (sekarang staf peneliti di LIPI) ini melempar istilah yang, waktu itu, mengganggu telinga umat. Misalnya soal "sekularisasi". Tetapi gara-gara itu, ia lalu dianggap "pembaru", terutama oleh jemaahnya.
Ia tak hanya mengemukakan bahwa bila umat Islam di Indonesia (khususnya) mau maju, harus melakukan sekularisasi. Sedangkan syahadat, katanya, adalah puncak sekularisasi, karena pengucapnya harus menafikan, atau menidaksakralkan, segala sesuatu -- sebelum kemudian orang itu bersandar pada Allah.
Dalam pada itu, Dr. Muhammad Kamal Hassan menulis buku berjudul Modernisasi Indonesia, Respons Cendekiawan Mlslim. Dosen Universitas Islam…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…