Soehartonomics
Edisi: 09/23 / Tanggal : 1993-05-01 / Halaman : 44 / Rubrik : KL / Penulis : WIBISONO, CHRISTIANTO
MENTERI Negara Riset dan Teknologi B.J. Habibie menolak adanya dikotomi Widjojonomic dan Habibienomic. Ia lebih menekankan peranan Pak Harto. Seperti halnya di Amerika ada Reaganomics, Nixonomics, dan Clintonomics, yang lebih laik memperoleh kredit untuk keberhasilan PJPT I dan menyongsong PJPT II adalah Pak Harto, atau Soehartonomics. Dan di Indonesia itu disebut Trilogi Pembangunan: stabilitas politik, pertumbuhan, dan pemerataan.
Saya rasa Trilogi Pembangunan mempunyai dimensi universal, sebab semua negara tentu hanya bisa membangun jika politiknya stabil. Setiap negara tentu ingin pendapatan rakyat per kapita dan produk nasional bruto meningkat, sekaligus mengatasi kemiskinan dan keterbelakangan fisik.
Mengenai dikotomi teknokrat dan teknolog atau Widjojonomics dan Habibienomics, sebenarnya Presiden Soeharto sejak awal PJPT I telah mengusahakan agar semua komponen dalam masyarakat memperoleh hak dan peluang untuk berprestasi maksimal. Para ekonom yang mahir pada instrumen moneter dan pengelolaan ekonomi makro diberi keleluasaan untuk mengembangkan suatu rezim ekonomi yang stabil, dengan pola industri substitusi impor selama satu generasi, yang diproteksi secara across the board melalui DSP (daftar skala prioritas) dan DNI (daftar negatif investasi).…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…