Soal Gizi Dan Kemerdekaan Berpikir
Edisi: 35/17 / Tanggal : 1987-10-31 / Halaman : 70 / Rubrik : SEL / Penulis :
TENTU bukan cuma di Cina, kaum intelektual mudah menjadi oposan. Tapi memang tradisi kaum intelektual di Cina punya sejarah panjang. Sudah di zaman Konfusius, moral untuk menjunjung keadilan ditegakkan. Mahaguru itu selalu mengajarkan agar murid-muridnya berani bicara terus terang terhadap ketidakadilan dalam pemerintahan. Ia juga menganjurkan agar para terpelajar menghayati penderitaan rakyat. Di negeri inilah, memang, para intelektualnya punya tradisi untuk berkorban demi penderitaan manusia.
Dan bagi Merle Goldman, penulis buku Literary Dissent in Communist China, para sastrawanlah terutama yang punya kodrat untuk selalu menentang pemerintah. Soalnya, "kreasi yang sebenarnya adalah kreasi pribadi," bukan yang didiktekan siapa pun.
Maka, sungguh benar, ketika Lu Xun (1881-1936) menuliskan ini: "Sebelum kemenangan revolusi, kaum revolusioner menyetujui para penulis menyuarakan apa saja. Tapi sejak saat revolusi berhasil, para politikus mulai berbuat terhadap para penulis dengan cara yang dipergunakan oleh para penindas sebelumnya. Dan jika para penulis itu terus saja menyuarakan ketidakpuasan, mereka pun ditindas."
Karena itulah Lu Xun tak mau masuk Partai Komunis Cina, kendati ia melihat saat itu satu-satunya penyelamat negeri besar itu adalah komunisme. Ini bukan karena ia diusir Kuomintang dari Beijing dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…