Pangkalan Militer Buat Siapa?

Edisi: 38/17 / Tanggal : 1987-11-21 / Halaman : 32 / Rubrik : LN / Penulis :


KONPERENSI Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Manila tinggal satu
bulan lagi, tapi masih dipertanyakan kini apakah pertemuan itu
bisa berlangsung sebagaimana mestinya. Ada rasa waswas dan
ragu-ragu, serta berbagai alasan di baliknya. Isu kudeta militer
tetap paling menggoda, dibumbui keberangasan sparrow unit dari
gerilyawan komunis NPA, lengkap dengan ledakan bom dan aksi-aksi
penembakan di beberapa tempat di Manila. Terakhir, pihak luar
sangat tergoda mempermasalahkan kemampuan Cory untuk mengatasi
kemelut itu.

; Keraguan memuncak ketika dua pekan lalu pasukan keamanan
menemukan bom waktu, yang terpasang di PICC, gedung tempat KTT
akan diselenggarakan. Itu terjadi hanya beberapa jam sebelum
Raul Manglapus, Menteri Luar Negeri Filipina yang baru sebulan
diangkat, berangkat ke Muangthai, Malaysia, dan Singapura.
Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk memberi jaminan keamanan
bagi penyelenggaraan KTT itu.

; Sumber militer mencurigai golongan ekstrem kanan (termasuk
kedalamnya bekas loyalis Marcos) di samping gerilyawan komunis
NPA (Tentara Rakyat Baru) yang sengaja mengeruhkan suasana.

; Ketika pengawal pangkalan AU Amerika, Clark, juga diserang,
lengkaplah usaha mempermalukan Cory di mata ASEAN. Tapi, "Kata
sudah terkatakan, langkah surut berpantang tidak."

; Sampai laporan ini dibuat, Manila tetap serius bertindak sebagai
calon tuan rumah KTT, sementara negara anggota ASEAN lainnya
tetap serius mempersiapkan diri sebagai calon peserta KTT. Di
tengah persiapan dan kecemasan -- yang dipendam terjadi ledakan
"bom" yang dibawa Menlu Raul Manglapus. Pada kunjungan ke tiga
negara tersebut, ia mengetengahkan masalah dalam negeri
Filipina, yakni soal dua pangkalan militer Amerika (pangkalan AU
Clark dan pangkalan AL di Teluk Subic).

; Kabarnya, Manglapus mendesak agar masalah kehadiran pangkalan
militer itu masuk dalam agenda KTT pada 14-16 Desember
mendatang. Dengan kata lain, ia ingin mendesakkan isu bilateral
itu menjadi isu regional. Sebegitu jauh, hanya Lee Kuan Yew yang
memberi tanggapan terbuka. Ia mempertahankan hadirnya Amerika di
Clark dan Subic, dengan alasan kedua pangkalan itu berguna
mengimbangi Soviet dikawasan ini.

; Apakah dukungan Lee seperti ini yang dicari Manglapus? Inilah
yang masih teka-teki. Jauh sebelum menjabat menlu, Manglapus
sudah bicara tentang keterpencilan Filipina…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…