Teror Merah Di Surabaya
Edisi: 39/17 / Tanggal : 1987-11-28 / Halaman : 90 / Rubrik : LIN / Penulis :
SORE itu Murti bersemangat mandi. Gerah udara Surabaya memang masih sangat terasa. Ketika sibuk menggosok tubuhnya dengan sabun, mata Murti sempat menangkap beberapa benda kecil kemerahan berkelebat meluncur bersama air dari kran leding.
Murti curiga. Diperhatikannya benda-benda kecil yang sedang melayang dalam air di bak mandinya itu. "Iihh, ternyata segerombolan cacing," tutur gadis berkulit langsat ini. Sejenak dia tertegun. Lalu disambarnya handuk untuk mengelap tubuhnya yang berbelepotan sabun. Mandinya yang baru "setengah matang" itu disudahinya. "Habis, jijik, sih," tutur mahasiswi yang tinggal di kawasan Darmawansa, Surabaya, itu.
Cacing rupanya tak hanya bertamu di kamar mandi Murti. Dalam tiga pekan ini, cacing-cacing merah itu meneror warga Surabaya, di berbagai penjuru kota. Bak-bak mandi seolah kebanjiran cacing merah. Protes pun datang dari segala penjuru.
Puncak aksi protes itu terjadi pekan lalu. Beberapa pelanggan datang ke kantor PDAM Surabaya di Jalan Basuki Rahmat. Mereka membawa botol-botol berisi cacing, umumnya berukuran 1-4 cm, yang ditemukan di bak mandinya. Gedung DPRD pun jadi sasaran pengaduan.
"PDAM perlu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…