Ketupat Dari Karung Keenam
Edisi: 32 / Tanggal : 1987-12-12 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis :
SETENGAH tidak percaya, setengah berharap, Samlawi mengamati batu sebesar kelereng berbentuk ketupat itu. Permukaannya kekuningan dan di bagian dalam berwarna putih. Jantungnya berdegup kencang. Matanya membelalak melihat batu di tangannya itu. Intan! "Allahumma Shalli'ala Sayyidina Muhammad,"teriaknya.
Itulah pertanda Samlawi, pendulang intan itu, sedang mamicik (menemukan intan). Segera sekitar 200 pendulang yang berada di lokasi pendulangan Bumi Rata itu serempak menyambut, mengucapkan selawat pula. Hari itu rezeki telah datang ke salah satu di antara mereka, dan mereka bersyukur.
Intan yang ditemukan di Desa Bawahan, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Selasa pagi dua pekan lalu itu tak kepalang tanggung. Si galuh ini -- sebutan penduduk setempat untuk batu mulia -- berukuran 50 karat, dengan berat 10 gram.
Artinya, inilah temuan terbesar dalam sejarah, setelah 22 tahun yang lalu Haji Matsam mamicik intan Tri Sakti 156,72 karat di Desa Sungai Tiung, di kabupaten yang sama. Tidak jelas, siapa yang kini memiliki si Tri Sakti ini.
Rekor kedua, dipegang si…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?