Belum Naik Dari Lapangan Banteng
Edisi: 41/17 / Tanggal : 1987-12-12 / Halaman : 94 / Rubrik : EB / Penulis :
KANTOR Menko Ekuin dan Pengawasan Pembangunan Ali Wardhana, di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, tampak lebih sibuk dan biasa, awal pekan ini. Beberapa menteri, terutama yang tergabung dalam tim Ekuin, sudah sejak dua pekan lalu menghabiskan harinya di sana, sering sampai larut malam. Maklum, mereka sudah harus siap membagikan Buku RAPBN 1988-89 kepada para menteri dan pejabat tinggi lain, di sidang pleno Kabinet, 30 Desember ini. Sementara sidang reguler OPEC di Wina, yang dibuka 9 Desember, ketika berita ini turun Selasa dinihari, belum dimulai.
Dengan sendirinya, belum diketahui berapa harga sebarel minyak yang akan ditentukan sebagai perhitungan dalam anggaran pemerintah yang akan datang. Tentu semua orang berharap bisa di atas 15 dolar. Presiden sendiri telah menginstruksikan kepada Menteri Pertambangan dan Energi Subroto agar harga minyak tak bergeser dari 18 dolar per barel. Suatu instruksi yang tidak ringan, mengingat beberapa anggota OPEC masih memimpikan harga minimal yang 20 dolar, di tengah glut OPEC 1,5-2 juta barel sehari.
Sementara di medan OPEC…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…