Menuju Cita-cita Kawasan Damai ; Pertemuan Di Manila

Edisi: 42/17 / Tanggal : 1987-12-19 / Halaman : 30 / Rubrik : LN / Penulis :


DC-10 Garuda Indonesia yang ditumpangi Presiden Soeharto menyentuh landasan bandar udara Ninoy Aquino, Manila, pukul 08.00 waktu setempat, Senin pekan ini. Setengah jam kemudian, pintu dekat cockpit terbuka dan Pak Harto menuruni tangga pesawat.

Bertindak sebagai penyambut tamu adalah Kris Aquino, putri presiden Filipina. Dalam gaun abu-abu, Kris, yang juga dikenal sebagai penyanyi, tampak cantik. Dengan senyum ramah ia mengucapkan selamat datang, seraya mengalungkan bunga bagi Pak Harto.

Acara penyambutan tak berkepanjangan. Di bawah bidikan kamera televisi Filipina Channel 4 dari jarak cukup jauh, Presiden bersama rombongan memasuki sedan Mercedes Benz antipeluru. Konvoi rombongan Presiden, yang dikawal hanya oleh sebuah jip militer dan dua polisi bermotor, segera bergerak menuju Philippines International Convention Center (PICC), tempat KTT diselenggarakan.

Dalam perjalanan menuju PICC rombongan tamu Indonesia itu mendapat pengawalan tiga helikopter -- 2 HUEW dan sebuah Puma berwarna putih. Pengawalan di sisi-sisi jalan tak mencolok, mungkin karena jalan protokol itu sudah dibebaskan dari angkutan umum. Pada jarak yang agak jarang, anggota Constabulary -- polisi Filipina -- terlihat menyandang senapan otomatis M-16. Di luar daerah yang diamankan, jajaran keamanan justru sangat ketat, dengan pasukan khusus Scout Ranger dan marinir yang memeriksa kendaraan yang lalu lalang.

Menjelang pukul 09.00 Presiden Soeharto tiba di pelataran PICC. oalam gaun kuning, berkerah putih dengan garis-garis hitam, Presiden Filipina Nyonya Corazon "Cory" Aquino menyambut hangat, dan memperkenalkan pejabat-pejabat Filipina yang hadir di sana. Di antaranya Wakil Presiden Salvador Laurel dan Ketua Kongres Filipina Ramon Mitra Jr. Presiden Soeharto, yang datang pada hari KTT dibuka, Senin pekan ini, adalah kepala negara yang paling akhir tiba di Manila.

Kepala negara lain sudah tiba sehari lebih cepat. Datang paling awal kepala negara Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah; kemudian PM Mahathir Mohamad dari Malaysia yang datang hampir bersamaan dengan PM Lee Kuan Yew dari Singapura; yang terakhir datang pada hari itu PM Muangthai, Prem Tinsulanonda. Seperti halnya Presiden Soeharto, mereka disambut dengan upacara kenegaraan. Bukan di lapangan terbang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…