Kain Yang Ditenun Nenek Moyang ...
Edisi: 48/16 / Tanggal : 1987-01-24 / Halaman : 53 / Rubrik : SR / Penulis :
DITATA bersih dan simetris, menyambut mata siapa saja yang hadir. Pantulan benang-benang emas yang mulai meredup dan kilap pecahan cermin-cermin di sela-sela sulaman benang sutera dari kain Tapis Lampung. Biru kelam dan merah manggis diseling emas dari kain Tengkulak Tanduk Batusangkar. Ikat sutera hijau zamrud dengan sulaman satin mengkilap pada kain Limar Bangka. Di Pusat Kebudayaan Jepang, Jakarta, minggu lalu, sebagian dari koleksi Eiko Adnan Kusuma (wanita kelahiran Yokohama, Jepang, 65 tahun yang lalu) memamerkan diri.
Koleksi yang dibagi berdasar enam daerah asal itu (Palembang, Lampung, Pasemah, Minangkabau, Tapanuli Utara, dan Samosir) menghadirkan khazanah yang cukup beragam, suatu kekayaan milik ranah Sumatera. Khas darinya adalah pantulan-pantulan emas kain songket dari tanah-tanah pesisir. Tak mengherankan: di tanah pesisirlah persentuhan dan perdagangan dengan Cina, India, dan Timur Tengah, bahkan Portugis dan Belanda, diawali.
Joseph Fisher, seorang pengamat tekstil, beranggapan bahwa seni tenun yang paling canggih yang pernah ada di dunia dilahirkan di Indonesia. Terutama menyangkut kekayaan ragam hias. Coba kita simak kain Tapis Lampung yang diberi sulaman cucuanda dalam koleksi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…