Di Sana Dilonggarkan, Di Sini ...

Edisi: 48/16 / Tanggal : 1987-01-24 / Halaman : 68 / Rubrik : EB / Penulis :


IKHTIAR pemerintah menyehatkan kembali iklim berusaha swasta, rupanya, dilakukan cukup serius dan ekstra hati-hati. Hanya 10 hari setelah Presiden Soeharto menyatakan tekad itu dalam mengantar Nota Keuangan dan RAPBN 1987--1988 di DPR, Menko Ekuin Ali Wardhana langsung membeberkan sebuah beleid baru di bidang perdagangan. Yakni penyederhanaan tata niaga empat sektor industri: tekstil, besi baja, mesin dan mesin listrik, serta komponen kendaraan bermotor.

Tak kurang dari 300 macam bahan baku dan penolong impor untuk keempat sektor industri itu yang diturunkan bea masuknya atau dibebaskan sama sekali. Sebagian lagi ada yang dipermudah tata niaganya. "Untuk memberikan daya saing yang lebih besar bagi ekspor nonmigas," kata Menteri Ali Wardhana, pekan lalu, ketika menguraikan deregulasi baru itu.

Harus diakui, Paket 15 Januari itu lebih maju dibandingkan Paket 25 Oktober, terutama bila diukur dari jumlah bahan baku dan penolong impor yang diatur kembali tata niaganya. Paket 25 Oktober, seperti diketahui, hanya mengatur kembali tata niaga 153 jenis bahan baku dan penolong impor. Kendati demikian, kalangan pengusaha yang mengekspor sebagian barangnya sudah merasakan pengaruh…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…