Jejak-jejak Di Pinggir Semesta
Edisi: 52/15 / Tanggal : 1986-02-22 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :
CAPE CANAVERAL, FLORIDA, 12 APRIL 1981.
Sejak parak subuh, ratusan ribu khalayak berkerumun di sepanjang pantai dan jalan raya. Amerika Serikat sedang bersiap memancangkan tonggak baru dalam sejarah petualangan di ruang angkasa.
Tepat pukul tujuh pagi waktu setempat, Columbia melesat ke angkasa. Hanya dalam enam detik, semburan nyala dan asap menerangi menara peluncuran setinggi 348 kaki. Itulah pesawat ulang alik pertama sepanjang tarikh umat manusia. Seluruh penjuru negeri bersorak. Sedangkan di Moskow, Uni Soviet, orang sedang memasuki peringatan penerbangan Yuri Gagarin, manusia pertama di ruang angkasa, tepat 20 tahun yang lalu.
Begitu pentingkah Columbia, terutama dalam rally antariksa yang memacu AS dan Soviet? Yang jelas, dengan pesawat ulang alik ini sebuah impian mewujud di depan mata. Columbia memang membuka babak kedua era ruang angkasa. Dirancang untuk meluncur seperti roket, dan "berlayar sbagaimana layaknya kapal antariksa pesawat ini bisa pulang sendiri dan mendarat di landasan dengan fasilitas yang dituntut pesawat terbang.
Tidak diperlukan lagi kapal-kapal pencari, yang bertugas menemukan kapsul setiap kali seorang -- atau beberapa -- antariksawan balik ke bumi dan terapung di laut lepas. Revolusi besar yang dipersembahkan teknologi pesawat ulang alik ialah kenyataan bahwa pesawat itu bisa diterbangkan lagi untuk misi berikutnya, cukup dengan perbaikan dan pembaruan sederhana.
* * *
Sejarah petualangan di ruang angkasa mungkin bisa ditarik dari 300 tahun yang silam. Ya. Sejak awal 1600-an, ketika Johannes Kepler, ilmuwan Jerman, membangun hukum keplanetan dan mencoba memetakan orbit benda-benda angkasa. Hingga sekarang, hukum itu digunakan untuk menentukan orbit satelit buatan dan merencanakan perjalanan kapal antariksa.
Pada 1687, Sir Isaac Newton mempublikasikan karyanya, Hukum-Hukum Gerak. Menggunakan karya Kepler sebagai basis, Newton mencoba meletakkan batu tapal perencanaan penerbangan ke langit itu. Dalam "hukum yang ketiga"-nya, misalnya, Newton menyatakan, "Untuk setiap aksi akan timbul reaksi yang sepadan dan berlawanan." Hukum inilah yang kemudian menerangkan tingkah laku roket.
Di Rusia, seorang guru sekolah bernama Konstantin E. Tsiolkovsky mengguratkan namanya pada 1903. Guru ini mempublikasikan makalah ilmiah pertama yang membahas penggunaan roket untuk penerbangan antariksa. Namun, tidak banyak yang tertarik pada paparan yang lebih dipandang sebagai "khayalan" ini -- di zaman itu.
Baru beberapa tahun kemudian, Robert H. Goddard, seorang Amerika, dan Hermann Oberth, seorang Jerman, berhasil membangkitkan semangat ilmiah tentang perjalanan di ruang angkasa. Bekerja secara independen, kedua orang ini menyerang masalah-masalah teknik peroketan dan riset ketinggian ekstrem. Mereka kemudian dijuluki "bapak-bapak penerbangan antariksa".
Pada 1919 Goddard menerangkan bagaimana roket dapat dipakai untuk mencapai atmosfer, melalui makalahnya, "Sebuah Metode Mencapai Ketinggian Ekstrem". Makalah ini juga berbicara tentang kemungkinan merengkuh bulan dengan menembakkan roket.
Empat tahun kemudian Oberth mengumumkan karyanya, Roket Menuju Angkasa Antarplanet. Dalam buku ini Oberth mendiskusikan sejumlah masalah teknis penerbangan antariksa. Ia bahkan mencoba menggambarkan wujud kapal langit di masa depan. Di Jerman karya Oberth ini merangsang berdirinya Lembaga Jerman untuk Perjalanan Ruang Angkasa. Anggota-anggota lembaga inilah yang turut membangun rudal pertama di tengah Perang Dunia II.
Di Amerika Serikat, para ilmuwan yang senang bereksperimen mendirikan American Interplanetary Society, 1930. Tiga tahun kemudian lembaga yang sama berdiri di Inggris. Para anggota lembaga mulai terlibat dalam perencanaan dan peluncuran roket-roket eksperimental. Mereka juga mulai membicarakan gagasan menjelajahi luasan kosmos.
Sepanjang 1930-an, penelitian roket berkembang pesat di AS, Jerman, dan Uni Soviet. Goddard berada di barisan depan para peneliti AS, sedangkan Oberth memimpin berbagai percobaan di Jerman. Di Soviet tercatat nama-nama F.A. Tsander dan I.A. Merkulov. Pada awal 1930-an, program-program penelitian roket sudah ditangani pemerintah, baik di Jerman maupun di Soviet. Sebaliknya, pemerintah AS baru tertarik pada roket ketinggian ekstrem setelah sepuluh tahun kemudian. Fakta ini, kelak, banyak diungkit-ungkit ketika orang mencari jawaban mengapa -- dalam beberapa hal -- AS ketinggalan dari Uni Soviet dalam perlombaan di ruang angkasa.
Dalam Perang Dunia II, di bawah arahan Wernher Magnum Maximillian von Braun, para pencinta roket Jerman membangun rudal V-2. Sejumlah rudal jenis ini kemudian disita AS, yang memenangkan perang, dan dikirim ke Amerika untuk diteliti. Setelah perang usai, Von Braun dan beberapa ilmuwan Jerman hijrah ke AS untuk meneruskan penelitian mereka mengenai roket. Beberapa ahli Jerman lainnya menyeberang ke Rusia.
Hasil "pengungsian" ini agaknya tidak percuma. Pada akhir 1940-an Amerika membangun dua roket penelitian yang penting, Viking dan Aerobee. Pada 1949 negeri itu meluncurkan sebuah roket kecil yang diberi nama WAC Corporal. Roket ini, yang dipasang sebagai tingkat kedua rudal V-2, berhasil mencapai ketinggian 402 kilometer -- rekor baru masa itu.
Pada 1955, perlombaan ke ruang angkasa memasuki tahap yang sesungguhnya. AS dan Uni Soviet mengumumkan rencana mereka meluncurkan satelit buatan. Benda-benda yang merupakan bulan artifisial ini dijadwalkan mengapung di saat Tahun Geofisika Internasional, 1957.
Soviet, ternyata, menepati janjinya. Pada 4 Oktober 1957 mereka meluncurkan Sputnik I, satelit buatan yang pertama dalam sejarah manusia. Tanpa mau kehilangan waktu, pada 3 November 1957 mereka melepas lagi Sputnik II. Satelit ini membawa penumpang: seekor anjing bernama Laika. Dialah hewan pertama yang pergi ke langit -- dan yang namanya pernah dikenal di Indonesia, di masa Bung Karno, sebagai merk kamera buatan Rusia.
Sementara itu, Amerika harus menelan kekalahan. Mereka baru meluncurkan satelitnya yang pertama, Explorer I, 31 Januari 1958. Satelit kedua, Vanguard I, diluncurkan 17…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…