Akhir Wartawan Humas

Edisi: 06/16 / Tanggal : 1986-04-05 / Halaman : 33 / Rubrik : MD / Penulis :


PILIH menjadi wartawan atau pegawai negeri? Pertanyaan itu kini menghinggapi benak banyak pegawai negeri. Penyebabnya: surat edaran Mentei Dalam Negeri kepada para gubernur dan bupati diseluruh Indonesia 18 Januari lalu. Di situ antara lain tertera, "Pada prinsipnya pegawai negeri tidak diperkenankan merangkap sebagai wartawan."

Padahal, selama ini cukup banyak pegawai negeri -- terutama di daerah -- yang merangkap menjadi wartawan. Malah banyak di antara mereka yang menjadi pimpinan PWI cabang. Di lingkungan Departemen Penerangan misalnya, banyak karyawan di bagin Pemberitaan RRI dan TVRI yang melakukan tugas sebagai wartawan. Di beberapa surat kabar yang dekat dengan pemerintah atau pemerintah daerah, sebagian besar wartawannya malah berstatus sebagai negeri. Namun, tampaknya tidak semua mereka bakal terkena larangan tersebut. Yang jelas tersenggol rupanya karyawaan Departemen Dalam Negeri.

Surat edaran yang ditandatangani Sekjen Departemen Dalam Negeri Aswismarmo tersebut sebenarnya masih membuka peluang buat pegawai negeri merangkap sebagai wartawan. Sebab, di situ juga dinyatakan, "Sepanjang ada tenaga pegawai negeri…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…