Mengapa Kanibalisme?
Edisi: 29/23 / Tanggal : 1993-09-18 / Halaman : 90 / Rubrik : EB / Penulis : MWA
NILAI proyek-proyek pemerintah dari tahun ke tahun terus meningkat. Anehnya, para pemborong yang bernaung di bawah payung Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) merasa dilanda paceklik. Kegersangan bisnis konstruksi sudah begitu mencengkeram sehingga antarkontraktor timbul praktek-praktek kanibalisme.
Sabtu, 4 September lalu, Sekjen Gapensi, H.M. Malkan Amien, meminta perhatian Kepala Negara. Ia mengimbau agar Keputusan Presiden (Keppres) No. 29 Tahun 1984 ditinjau kembali demi menegakkan etika bisnis konstruksi.
Keppres yang dimaksud adalah Keputusan Presiden tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Keppres setebal 96 pasal ini, antara lain, menentukan bagaimana proyek pembangunan harus dibagi kepada para pemborong.
Nah, pembagian itu dirasakan sudah tak wajar. Sebab, di ujung Pelita V ini, proyek-proyek pemerintah sudah bernilai puluhan miliar rupiah dan biasa dinikmati kontraktor besar, sementara kontraktor di daerah cuma boleh menikmati proyek yang nilainya tak sampai sebesar harga sedan gubernur (kepala daerah).
Masalahnya, kata Ketua…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…