Kisah Masjid Seribu Pintu
Edisi: 21/16 / Tanggal : 1986-07-19 / Halaman : 24 / Rubrik : AG / Penulis :
DARI jauh, tampak Kampung Bayur ini sedang membikin semacam Dunia Fantasi -- itu proyek rekreasi anak-anak di Ancol, Jakarta. Bangunan dari bata yang belum dipoles berdiri tegar dan tampak terbengkalai. Dua menara masih belum dibikin tubuhnya lebih tinggi. Inilah yang disebut orang Masjid Seribu Pintu, yang diberitakan beberapa koran sejak awal bulan ini sebagai masjid aneh dan yang, diasumsikan, berhubungan dengan aliran sesat tertentu.
Bangunan ini didirikan di tanah 2.500 m2 yang dihabiskan semua. Di sisi depan hanya ada dua pintu yang ukuran masing-masingnya 1 x 1,75 meter, kira-kira. Orang-orang tertentu terpaksa menunduk melewatinya. Masuk sekitar dua meter ke dalam, jalan akan menikung ke kiri, lalu gelap. Tampak bayang-bayang petak seluas 1 x 1,5 meter, dengan pintu bermodel lengkung tanpa daun.
"Hanya orang yang hafal betul bisa tahu jalanan di sini. Orang sini saja masih jarang yang hafal," kata Sinan, 32, penduduk Bayur, Desa Priok, Kecamatan Jatiuwung, Tangerang, Ja-Bar. Sinan mengantar beberapa pengunjung yang pingin tahu, dengan senter yang harus dibelikan baterei oleh tamunya.
Makin ke dalam makin gelap. Jalanan makin sempit, hanya sebatas badan berjalan miring. "Aneh, di dalam sini justru dingin, tidak pengap," terdengar suara seseorang. Kemudian rombongan kecil itu sampai ke sebuah kolam yang bentuknya mengesankan sebuah arena Yunani atau Romawi. Ada undak-undakan untuk penonton, layaknya. Di sini cahaya terang-benderang -- tapi hanya karena atap belum dipasang, dinding pun belum komplet. Ini nanti bahkan akan menjadi bagian tengah masjid.
Lalu, kita masuk sebuah ruangan yang menyerupai tempat pembakaran kemenyan. Di sini terdapat lukisan sebuah istana, mirip istana boneka di Dunia Fantasi Ancol, dihiasi tulisan Arab. Ada basmalah, ada Asmaul Husna (nama-nama indah Allah) dan segala macam, ditulis kecil-kecil dengan warna hijau, merah, dan hitam. Ada sebuah lampu antik dari kuningan.
Lalu, di sebelahnya, ada ruangan yang digelari tikar plastik. Orang menyangka ada ular melingkar. Tidak. Ternyata, sebuah tasbih raksasa, tiap butirnya masing-masing berukuran melebihi bola tenis dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…