Tiang Gantungan Buat Ramli
Edisi: 27/16 / Tanggal : 1986-08-30 / Halaman : 13 / Rubrik : NAS / Penulis :
AZAN subuh baru saja terdengar. Di sebuah ruangan di penjara Taiping, sekitar 302 km sebelah utara Kuala Lumpur, Malaysia, enam pria tampak menjalankan salat dengan khusyuk. Lalu, salah seorang di antara mereka sempat membaca ayat-ayat suci Quran selama beberapa menit. Suasana tampak damai dan tenang.
Setenang itu pulalah, sekitar sejam kemudian, Jumat pekan lalu, Ramli Kechik, asal Langkat, Sumatera Utara -- pria yang tadi membacakan ayat-ayat Quran -- berjalan menuju tiang gantungan. Langkah narapidana, yang September 1984 lalu, dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Tinggi Kangar, Negara Bagian Perlis, Malaysia, itu tegar ketika menerima pelaksanaan vonisnya. Malah ia sempat mengucapkan "Allahuakbar", sebelum empat detik kemudian meregang nyawa di tiang gantungan.
Tak ada ratap tangis. Tak pula ada heboh dan polemik seperti yang mengiringi penggantungan dua warga negara Australia, Brian Geoffrey Chambers dan Kelvin John Barlow, Juli lalu, di penjara Pudu, Kuala Lumpur. Ramli seperti sudah siap: melenggang sendirian menemui jerat yang disediakan buat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?