Paman Philips Dan Karl Marx

Edisi: 30/16 / Tanggal : 1986-09-20 / Halaman : 102 / Rubrik : KL / Penulis : BROUWER, MAW


BANYAK orang berpendapat: Philips adalah Belanda, dan Belanda adalah Philips. Padahal, masih ada orang Yahudi Belanda lain yang kaya, seperti Aczo atau Unilever. Philips mulai membuat lampu pada 1891, sesudah Gerard Philips mengunjungi pameran di Paris dan melihat gloqing bulb dari Thomas Alva Edison. Dia anak keluarga bankir di Zaltbommel. Tidak banyak orang tahu bahwa ibu dari Gerard Philips bernama Presburg, salah seorang tante Karl Marx. Marx, yang selalu kurang duit, sering mengunjungi Paman Philips di Zaltbommel. Tapi bankir yang pintar dan pelit ini menganggap sang keponakan bukan investasi yang bagus. Marx, yang bisa meneruskan hidup berkat bantuan Engels, lalu benci pada pamannya.

Gerard adalah insinyur yang pintar, tapi tidak kuat sebagai salesman. Dia mempunyai adik, Anton, yang berjanji akan menjual begitu banyak lampu, sehingga Gerard tidak bisa membuat jumlah yang cukup. Sebaliknya, Gerard juga bersumpah akan membuat begitu banyak lampu sehingga Anton tidak sanggup menjualnya semua. Majalah Time, yang jarang menulis tentang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…