Bombay, Oh, Bombay
Edisi: 39/16 / Tanggal : 1986-11-22 / Halaman : 82 / Rubrik : FL / Penulis :
BAGI penggemar film India, ini niscaya berita buruk. Sejak akhir bulan silam, industri film di sana melakukan pemogokan besar-besaran. "Tidak pernah dalam sejarah film kita terjadi yang seperti ini," kata Sunil Dutt, bintang terkenal yang juga anggota parlemen. Bukan saja produksi dihentikan. Di sejumlah kota, bioskop-bioskop ikut solider dengan menyetop pertunjukan mereka.
Akibat aksi boikot gedung bioskop itu saja, kas pemerintah Kota Bombay, misalnya, setiap hari kehilangan Rp 3,6 milyar pajak tontonan. Dan pajak ini, boleh diingat, baru satu jenis. Bagi sebuah film, untuk bisa sampai diputar di gedung bioskop, ada kewajiban membayar 21 macam pajak.
Aneka macamnya jenis pajak itu bukan hal baru. Berbagai usul, saran, serta petisi sudah sering diteriakkan, dan semuanya dirasakan tidak mendapat tanggapan. "Mereka itu mendapat gambaran yang salah tentang dunia film kita," kata Sunil Dutt. Dutt tidak menyangkal adanya sejumlah bintang yang bergelimang kemewahan. "Tapi itu hanya berjumlah kecil dari sekitar sejuta orang yang hidupnya bergantung pada industri film."
Gambaran keliru…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Sebuah Film untuk Mutiari dan Lain-Lain
1994-04-30Sutradara: jim sheridan. skenario: terry george, jim sheridan. aktor: daniel day-lewis, emma thomson, pete postlethwaite.…
Madonna, Kejujuran dan Ketelanjangan
1994-01-22Sutradara: alek keshishian. produksi: propaganda film. resensi oleh: leila s chudori
Robin Hood Pelesetan
1994-01-22Sutradara: mel brooks. skenario: mel brooks, evan chandler, david shapiro. pemain: cari elwes, richar lewis,…