Dan Porkas Pun Terus ...
Edisi: 49/15 / Tanggal : 1986-02-01 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :
PORKAS sepak bola akhirnya menggelinding terus. Meski terkena penalti di Sumatera Barat, dan kena semprit DPRD Jawa Timur, permainan baru ini tampaknya cukup laris. Pada penarikan kesatu, minggu pertama Januari 1986, hanya sekitar 35 persen kupon yang terjual dari yang tercetak 3 juta lembar. Pada putaran kedua, minggu berikutnya, sekitar 50 persen atau 1,5 juta kupon terjual, dua pertiganya kupon yang berwarna hijau.
Berapa kupon yang terjual pada putaran ketiga, belum jelas. "Yang pasti, ada peningkatan dalam jumlah," kata Abraham Toding, Staf Ahli Menteri Sosial yang juga Sekretaris Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial (YDBKS) -- yayasan yang mengeluarkan undian baru ini. Jakarta urutan pertama dengan menjual sekitar 30 persen dari seluruh kupon yang tercetak. Urutan berikutnya: Jawa Tengah, disusul Sumatera Utara.
Permainan porkas ternyata melebar dan cepat menyerobot masuk ke delapan penjuru. Dalam waktu dua pekan, hampir semua provinsi telah dimasukinya, kecuali Irian Jaya, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Timor Timur, dan melibatkan 17 agen yang bertindak selaku distributor di daerah. Dari agen, kupon porkas kemudian dibagikan kepada sekitar 500 subagen, yang kemudian menyebarkannya pada ribuan pengecer. Abraham Toding memperkirakan, peredaran porkas melibatkan sekitar 15 ribu tenaga kerja. "Ini berarti penjualan kupon porkas menjanjikan kesempatan kerja di sektor informal," ujarnya.
Yang juga gembira dengan cepat populernya porkas adalah Andi Oddek, 60, Direktur Utama PT Sahabat Sukses, perusahaan pelaksana porkas. Di kantornya, di Jatinegara, kesibukan tampak merajalela. Tahun lalu PT ini ditunjuk YDBKS menjadi pelaksana…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?