Chairil
Edisi: 49/15 / Tanggal : 1986-02-01 / Halaman : 17 / Rubrik : CTP / Penulis :
SEANDAINYA Chairil Anwar hidup hari ini, mungkin lebih baik ia tak menulis sajak. Indonesia di tahun 1986 tak sama dengan Indonesia di awal 40-an.
Tentu, saya sendiri tak tahu persis bagaimana tanah air menjelang 1945. Tapi mungkin kita bisa membayangkannya: suatu masa ketika pikiran besar dan kecil telah ramai bergulat. Harapan-harapan, untuk sebuah negeri yang bebas, mekar. Pemikir dan penyair sibuk, juga asyik. Dan Chairil pun menulis puisi: begitu segar, begitu kurang ajar.
"Aku suka pada mereka yang berani hidup", tulisnya, setengah kagum, tentang para pemuda yang berjaga malam seperti prajurit, dan bermimpikan kemerdekaan. "Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam".
Dan jika dalam malam itu ada baha,ya juga dosa, setan, atau sifilis, tak perlu risau. Binal adalah satu pernyataan -- sekaligus risiko -- dalam kemerdekaan. Kita tak akan tunduk. Tak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…