Peluang Baru Buat Pegel

Edisi: 51/23 / Tanggal : 1994-02-19 / Halaman : 32 / Rubrik : EB / Penulis : AJI


PROGRAM pemerataan belakangan ini kian diperhatikan. Ini tercermin dari pernyataan Mar'ie Muhammad dua pekan lalu. Menurut Menteri Keuangan -- yang sering mengimbau para konglomerat agar bisa menahan diri -- ekspansi kredit yang dalam anggaran 1994-95, mencapai Rp 179,5 triliun, akan diprioritaskan kepada pengusaha ekonomi lemah alias pegel.

Bank pemerintah, kata Mar'ie, tak akan lagi gencar menyalurkan kredit kepada konglomerat. Masalahnya, memang, pengusaha besar sudah dapat menimba dana dari pasar modal. Beleid baru ini ingin "memberi ruang gerak lebih luas bagi usaha kecil dan koperasi dalam memanfaatkan kredit," kata Mar'ie.

Sebelum itu sudah ada Pakfeb '90 dan Pakmei '93 yang memberikan preferensi kepada pengusaha kecil. Setiap bank diwajibkan menyalurkan seperlima kreditnya kepada pengusaha kecil. Lalu, itu ditopang dengan kenaikan plafon kredit usaha kecil (KUK) Rp 50 juta menjadi Rp 250 juta.

Tapi beleid yang bagus ini belum berjalan mulus. Lihat saja Bapindo yang sepanjang 1993…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…