Tiga Puluh Menit Mencegah Kiamat
Edisi: 51/15 / Tanggal : 1986-02-15 / Halaman : 37 / Rubrik : SEL / Penulis :
SEBUAH mimpi yang menakutkan. Pukul tujuh pagi waktu Greenwich (GMT), sebuah armada dari 2.000 roket bangkit dari silo-silo mereka di Uni Soviet. Empat menit kemudian rudal-rudal antarbenua (ICBM) sudah mengangkasa di atas atmosfer menuju AS. Jalur terbang mereka melengkung. Tiba-tiba saja setiap roket itu menjatuhkan diri sambil meninggalkan sebuah bis--sebuah container berisi rudal-rudal betulan dan rudal-rudal pemancing -- di angkasa, tepat di atas titik kutub utara. Pukul tujuh lebih sebelas menit bis itu mulai mengeluarkan isinya.
Rudal-rudal berkepala ledak, dilengkapi komputer yang mengarahkan mereka ke sasaran masing-masing, dilepas. Demikian pula rudal-rudal pemancing. Sekarang semuanya "jalan-jalan" di angkasa luar, tapi tiga menit kemudian rudal-rudal berkepala ledak mulai meluncur ke bumi -- melewati batas atmosfer--menuju sasaran. Seluruh proses tersebut berlangsung 29 menit -- waktu sarapan pagi buat kita -- tapi sebuah awal dari akhir kehidupan seluruh insan. Betulkah begitu?
* * *
Untuk pertama kali, ancaman nuklir yang menggelantung di atas kepala hampir sepanjang hidup kita mungkin akan segera bisa ditanggulangi. Inilah ketangguhan, dan keagungan, yang katanya dimiliki sistem pertahanan Perang Bintang alias Kartika Yudha. Sebuah klaim yang masih diperdebatkan: sistem itu dianggap berlebihan, dan menciptakan perpecahan antarbenua di kalangan para sekutu politik, para ilmuwan yang mengerjakannya, para ahli strategi militer dan ahli-ahli riset.
Tapi, dengan Kartika Yudha, skenario sepanjang 29 menit yang dibayangkan tadi tidak akan pernah menjadi kenyataan, menurut para pembelanya. Sebaliknya, hal-hal berikut inilah yang akan mungkin menjadi kenyataan.
Pukul tujuh pagi roket-roket Rusia mengudara. Mereka, yang terus-terusan mengeluarkan api dan gas panas yang timbul pada saat pengapian di bawah tanah, memulai perjalanan mereka pelan-pelan. Dan menjadi sasaran empuk senjata lawan. Selama fase pendorongan, tiga atau empat menit pertama sebelum mereka sampai di tempat yang relatif aman di ruang angkasa, panas yang mereka semburkan telah dideteksi sebuah satelit mata-mata. Satelit ini memberikan aba-aba siap siaga kepada sebuah pesawat penembak -- sebuah satelit yang dipersenjatai meriam-meriam laser kimia yang mengorbit di ruang angkasa.
Laksana gambaran sebuah film ruang angkasa atau permainan komputer, roket-roket Rusia itu kemudian begitu saja di-genjleng hancur di luasan langit. Rudal-rudal berkepala ledak ganda dan rudal-rudal pemancing, yang masih saja melekat di kepala roket pada fase pendorongan yang kritis itu, juga serta-merta diganyang habis.
Ada beberapa pilihan cara serangan selama fase pendorongan itu. Roket-roket AS yang membawa meriam-meriam laser diluncurkan dari kapal-kapal selam. Mereka melaju cepat sekali sehingga dapat memblok rudal-rudal antarbenua Rusia sebelum sempat meninggalkan atmosfer bumi. Meriam-meriam laser itu mencuat dari roket ....dor! ... musuh hancur.
Senjata-senjata lainnya kemudian juga masuk arena. Sebuah cermin raksasa yang mengorbit di angkasa dipergunakan untuk memantulkan alur sinar yang diarahkan dari penembak laser di bumi. Cermin ini dibuat dengan ketepatan luar biasa agar tidak melunturkan kekuatan sinar laser. Setiap berkas sinar itu, yang dikontrol geraknya oleh komputer, mengganyang satu roket.
Namun, seandainya -- apa pun alasannya senjata-senjata Rusia masih ada juga yang lolos artinya rudal-rudal dan rudal-rudal pemancing pada pukul tujuh lebih dua puluh tujuh menit meninggalkan tempat aman di ruang angkasa dan kembali ke atmosfer bumi -- dan sekarang siap menghantam Amerika, mereka akan bisa dilihat oleh pengindria panas Amerika di ruang angkasa.
Pengindria itu, yang mampu mengikutinya karena timbulnya gesekan pada saat roket-roket menyentuh atmosfer, akan menyiagakan sebuah stasiun tempur -- yang juga mengorbit di ruang angkasa -- yang akan menembakkan berkas sinar berpartikel netral. Partikel netral adalah atom yang tidak bermuatan listrik: partikel merusakkan micro-chip vital yang terletak di jantung sistem elektronik rudal-rudal Rusia itu.
Pada menit-menit penghabisan dari fase pengakhiran ini masih ada satu pilihan yang lebih bandel dan agak kuno buat Amerika untuk menghantam. Ini dinamai smart rocks -- rudal-rudal yang diluncurkan dari pesawat terbang untuk menyerang rudal-rudal lawan. Pukul 07.29 waktu Kartika Yudha, serbuan musuh sudah bisa dicegah. Pembantaian manusia dengan senjata nuklir akhirnya terhindari.
* * *
SDI (nama semula buat program kelayakan Kartika Yudha) dipaparkan oleh Presiden Ronald Reagan lebih dari dua tahun lalu untuk menguji kemungkinan-kemungkinan melengkapi Amerika dengan payung nuklir zaman ruang angkasa. Untuk efektivitas militernya, sistem ini menggantungkan diri pada berlapis-lapisnya persenjataan. Empat jenis senjata beroperasi pada keempat fase.
Pengarang-pengarang skenario ini, juga naratornya, Presiden Reagan, mengklaim sedang melepaskan dunia dari doktrin yang ada pada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…