Perompak-perompak Di Selat Philips
Edisi: 26/23 / Tanggal : 1993-08-28 / Halaman : 57 / Rubrik : SEL / Penulis : LPS
Selat Philips, celah yang merupakan perpanjangan Selat Malaka di pintu masuk Singapura, yang selama ini dikenal sebagai daerah angker, sekarang aman. Operasi Kikis Baja yang dilancarkan oleh Armada Barat TNI AL untuk memberantas perompak di kawasan itu, sejak Juni tahun lalu, cukup berhasil. Saat ini sekitar 37 orang yang disinyalir merompak kapal-kapal asing di Selat Philips, Selat Malaka bagian utara, dan di sekitar Pulau Natuna, dapat diringkuk. Sebagian sudah divonis dan sebagian lain masih dalam proses peradilan.
Hasil Operasi Kikis Baja itu terasa langsung di lautan. Dari bulan Januari sampai April tahun ini, misalnya, hanya tercatat satu perompakan di laut. Itu penurunan yang sangat drastis. Padahal, berdasarkan data Armada Barat TNI AL, bulan September sampai Desember tahun lalu, terjadi 14 serangan atas kapal-kapal asing di perairan Indonesia.
Police Marine Singapura, antara tahun 1991 dan 1992 menerima pengaduan dari 20 kapal yang dirompak. Kerugian uang tunai tercatat US$ 30.000 atau sekitar Rp 60 juta. Belum termasuk barang-barang berharga lain seperti teropong, jam tangan, kamera, maupun cincin dan perhiasan emas lainnya. Padahal, menurut sumber TEMPO di Pangkalan AL Tanjungpinang, itu hanya sebagian kecil kasus perompakan. Disinyalir tak sedikit pula kapal yang tak melaporkan kehilangan karena jumlah kerugian yang kecil atau mereka tidak mau repot.
Umumnya perompakan terjadi di Selat Philips, yang merupakan selat tersempit kedua di dunia, setelah selat Channel antara Perancis dan Inggris. Karena sempitnya, setiap memasuki Selat Philips, kapal tanker atau kapal barang hanya bisa melaju dengan kecepatan enam mil per jam. Dengan kecepatan seperti itu, kapal-kapal tanker paling tidak membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam untuk menyusuri selat sepanjang 10 mil itu sebelum lepas ke selat yang lebih lebar dan melaju dengan kecepatan penuh.
Kecepatan kapal yang hanya 10 mil itu membuat perompak, dengan menggunakan perahu pancung yang dilengkapi motor tempel berkecepatan 40 mil per jam, bisa memburu kapal dan menempel di dinding kapal. Dan waktu satu setengah jam untuk menyusuri selat sudah cukup bagi perompak untuk naik ke kapal, masuk ke kamar nakhoda, mengambil barang-barang di kamar nakhoda, turun kembali, dan menghilang ke pulau-pulau di sekitar Selat Philips.
Soalnya, kata Thamrin, seorang bekas perompak yang berdiam di Pulau Amat Belanda, Kepulauan Riau, mereka hanya memerlukan waktu 15 menit untuk menjarah kapal-kapal. Perompak sudah siap di Selat Philips, yang bisa dicapai 10 sampai 15 menit dari pulau-pulau di sekitar selat. Begitu melihat kapal masuk selat, mereka segera memacu perahu pancung.
Menurut Thamrin, yang sekarang berjualan sea food, tiap kali beroperasi, satu kelompok perompak terdiri dari enam sampai tujuh orang. Satu orang tinggal di perahu untuk siap tancap gas, satu orang lagi menjaga tali yang disangkutkan ke kapal. Sisanya, empat atau lima orang, naik ke kapal. Yang naik ke kapal hanya bersenjata parang, celana pendek, dan kaos oblong tanpa penutup muka.
Thamrin dahulunya adalah orang yang bertugas naik ke kapal. Ia meringis ketika diminta menuturkan cara dia dan teman-temannya memanjat dinding kapal yang tingginya sekitar lima meter. "Kalau diingat-ingat, saya takut sendiri. Karena didampingi iblis saja, kami bisa selamat," tuturnya. Dan, mungkin karena memang didampingi iblis, tak pernah ada perompak yang terjatuh ketika memanjat kapal. Padahal, kalau terjatuh, sudah pasti perompak itu akan mati. Bayangkan, saat merapat ke kapal, perahu pancung menempel di bagian buritan, hanya sekitar satu meter dari baling-baling penggerak kapal. "Kalau jatuh, pasti terhisap putaran baling-baling dan mati," kata Thamrin. Banyak perompak yang menenggak alkohol sebelum…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…