Mengawal Inpres

Edisi: 17/16 / Tanggal : 1986-06-21 / Halaman : 63 / Rubrik : HK / Penulis :


ADA banyak Instruksi Presiden. Tapi, wahai importir, jangan main-main dengan Inpres yang satu ini. Sebab, "Pelanggaran atau penyalahgunaan fasilitas yang disediakan Inpres No. 4/1985 ini dapat dikenakan tuduhan subversi," kata Presiden Soeharto, tegas, seperti dikemukakan Pangab Pangkopkamtib Jenderal L.B. Moerdani, awal bulan ini.

Agaknya, inilah pertama kali sebuah Inpres, yang pelaksanaannya "dikawal" secara preventif dengan ancaman subversi. Sungguh, inilah ancaman yang berat - bisa dihukum mati. Dan, tak tanggung-tanggung, penggunaan jaring UU Subversi itu langsung diintruksikan sendiri oleh Presiden, setelah setahun Inpres No. 4 itu dilaksanakan. Ada apa?

Seperti diketahui, Inpres ini pada intinya berisi penyederhanaan prosedur ekspor-impor. Ia lahir didorong, antara lain, untuk menyelamatkan pemasukan uang negara. Tapi, setelah setahun berjalan, ternyata, "Diketahui adanya praktek-praktek yang menyalahgunakan kemudahan dalam Inpres itu," ujar Jenderal Benny. (Lihat: Ekonomi Bisnis).

Maka, seperti dikemukakan Menseskab Drs. Moerdiono, dalam ekonomi yang sulit ini, dan dalam masa melakukan pembangunan, "bila ada orang dengan sengaja melakukan gangguan, masa kita tidak sebut subversi." Katanya, adalah Pangkopkamtib yang diinstruksikan Presiden…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…