Balet Udara Panah Merah

Edisi: 20/16 / Tanggal : 1986-07-12 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :


PANAH Merah melesat ke udara, menyemburkan asap merah, putih, atau biru. Lalu ia berguling-guling, membuat putaran parabola, menukik ke bawah seolah hendak menembus bumi. Tapi tidak, tiba di suatu ketinggian si panah membuat satu belokan ke atas -- indah sekali. Dan Panah Merah tak cuma sebiji, tapi sembilan yang terbang dalam posisi yang direncanakan. Itulah The Red Arrows, tim aerobatik dari Angkatan Udara Inggris, yang mengharu-biru udara di atas Pameran Dirgantara Indonesia 86 yang pekan lalu ditutup. Salah satu atraksi di bekas pelabuhan udara Kemayoran, Jakarta, yang paling banyak mengundang orang.

Para Panah Merah itu pekan lalu tiba di Brunei Darussalam, untuk mendemonstrasikan keterampilan udara yang sama -- setelah sempat melakukan hal serupa di Singapura dan Malaysia. Suatu perpaduan antara kecanggihan teknologi dan kepiawaian serta keberanian makhluk Tuhan. Bisa ditambahkan pula, adanya ketinggian selera rasa seni. Bukankah pemandangan yang terpapar dengan kanvas langit, dengan latar belakang mega berarak dan obyeknya adalah pesawat-pesawat jet jenis HS-Hawk yang dicat merah adalah sebuah karya seni rupa yang mengasyikkan ?

Lihatlah. Tujuh Panah Merah melesat tegak lurus sambil menyemburkan asap putih. Dua pesawat yang lain tiba-tiba datang membuat putaran (loop) keluar dengan arah berlawanan. Sesampai di lengkung bawah, dua pesawat dalam posisi berhadapan dan terbang dengan kecepatan tinggi itu saling mendekat. Apa yang akan terjadi? Masing-masing sedikit memiringkan tubuh, rupanya, hingga satu simpangan dua pesawat yang tampak dari bawah seperti hendak saling membentur itu, hanya bersimpangan dalam jarak yang sungguh mendebarkan. Dalam pada itu, tujuh "Panah Merah" yang sedang berada di atas turun "menyelam", kemudian menyebar dengan gemuruh. Inilah formasi yang mereka sebut split loop and cascade (putaran terburai dan memancur).

Dan ini dia, datang berbarengan dua Panah Merah, satu dari sisi kiri dan satu dari kanan. Kita tahu, dua jet merah itu tentunya tak bakal bertabrakan. Ini memang sebuah aerobatik. Toh, lega juga -- sembari terkagum-kagum -- ketika pada titik yang kritis kedua pesawat berkelit dengan "berguling-guling". Gerakan ini mungkin dianggap mirip "sepasang komidi putar yang bergerak serempak" sehingga dinamakan carousel-synchro pair.

Pada formasi yang lain, ketujuh Red Arrows meluncur seperti berbaris, dalam gerakan yang disebut caterpillar loop (putaran ulat bulu). Nomor peragaan yang mendapat sambutan hangat itu diiringi semburan asap putih, merah, dan biru dari ekor. Gulungan asap itu, di mata orang Inggris, dianggap mirip ulat agaknya.

Tidak saja ratusan ribu penonton awam pada 26 sampai dengan 28 Juni lalu, di bekas lapangan udara Kemayoran, Jakarta, yang terkagum-kagum. Bahkan seorang perwira TNI AU sempa nyeletuk, "Mereka melakukan manuver yang sangat berani dalam posisi yang sangat berbahaya." Gerakan mengangkasa dalam posisi terbalik, katanya, umumnya membuat pilot mengalami pengumpulan darah di kepala. Ini akan menyebabkan di mata pilot pemandangan di luar pesawat menjadi kemerah-merahan. Dalam kondisi seperti itu mudah sekali orang jadi pingsan.

Tapi tak perlu dicemaskan kemungkinan kecelakaan udara dalam demonstrasi ini. Sebab, kokpit pesawat Hawker Siddeley (HS) Hawk buatan British Aerospace (Inggris) yang digunakan oleh The Red Arrows, juga pakaian pilot, dirancang secara khusus. Selain itu, para penjelajah langit itu memang sudah digembleng fisik, mental dan ketrampilan habis-habisan.

Menurut perwira itu pula, terbang dengan kecepatan tinggi dalam posisi berhadapan seolah-olah hendak bertubrukan (synchro pair) adalah gerakan tersulit dalam atraksi The Red Arrows. Apalagi bila itu dilakukan bergantian sebanyak sepuluh kali. Pertunjukan menjadi tambah meriah karena pesawat HS Hawk T.MK-1 menyemburkan asap merah, putih, dan biru. Itulah hasil campuran minyak diesel dengan zat berwarna yang menyembur begitu sebuah kenop di ruang kokpit ditekan.

Sejarah Panah Merah bermula pada 1930-an, ketika sejumlah pilot Inggris tak cuma tertarik ngebut di udara, tapi juga melakukan gaya terbang yang tidak lazim. Tentu, pada mulanya, mengingat di zaman itu jenis pesawat pun terhitung sederhana dibandingkan yang sekarang, atraksi yang disajikan pun sederhana. Umpamanya, beberapa pesawat terbang dalam satu formasi, dihubungkan dengan tali yang dihiasi kain warna-warni. Terbang dengan kecepatan yang sama, naik turun yang serentak, merupakan tantangan. Salah satu pertanda bahwa aerobatik ini sukses, bila sampai mendarat, ternyata tak satu pun tali penghubung antarpesawat putus.

Selanjutnya tim aerobatik Inggris, yang terdiri dari para anggota skuadron pemburu, berganti-ganti nama sesuai dengan pesawat yang dipakai. Misalnya pada 1958 tim disebut Blue Diamond karena semua pesawat yang digunakan dicat biru. Pada 1965 baru muncul The Red Arrows dengan pesawat yang dicat merah, dengan garis putih di tubuh.

Keanggotaan dalam Panah Merah bukan seumur hidup. Dengan tuntutan mental serta ketahanan fisik yang tinggi, tiap tiga tahun keanggotaan diperbarui. Tak semuanya, memang, tapi tiap tahap hanya tiga pilot yang diganti dengan pendatang baru.

Adalah Lee Jones penerbang yang pertama memimpin Panah Merah. Kini, tim ini dipimpin oleh Richard Thomas, 36, penerbang terampil yang memenangkan Medali Emas Pangeran Edinburgh. Ia anggota lama Panah Merah. Sebelumnya, selama empat tahun (1976-1980), Thomas memang sudah pernah bertugas di sana. Ketika itu, dengan pangkat letnan kolonel penerbang, ia sempat berdinas di Kepulauan Malvinas.

Adapun delapan anggota yang lain adalah Letnan Penerbang Pete Lees, 31. Tahun ini ia memasuki tahun dinas ketiga. Sama dengan Thomas, ia pernah menerbangkan pesawat Harriers saat bergabung dalam Skuadron IV Angkatan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…