Penyakit Eksekutif Negeri Bunuh ...
Edisi: 20/16 / Tanggal : 1986-07-12 / Halaman : 80 / Rubrik : EB / Penulis :
SEBUAH pesawat DC-8 Japan Air Lines (JAL) baru saja lepas landas dari bandar udara Haneda, Tokyo. Tidak biasanya Pilot Seiji Katagiri seperti mendengar suara halus, "Mati ... Mati ...." Sebuah tenaga aneh tiba-tiba saja bagai mendorong Katagiri untuk membelokkan pesawatnya kembali ke landasan. Orang kemudian mencatat, hari itu, pesawat JAL yang nyemplung ke Teluk Tokyo telah merenggut nyawa 24 di antara 174 penumpangnya.
Kecelakaan fatal, mungkin, tidak akan terjadi seandainya gangguan mental dan halusinasi berat Katagiri cepat diketahui. Sialnya, bahaya dari penyakit eksekutif yang bisa merenggut nyawa orang lain seperti kecelakaan JAL empat tahun lalu itu, baru diperhatikan setelah memakan banyak korban. Lihat saja angka bunuh diri para eksekutif berusia 35 tahun-59 tahun: di tahun 1975 baru 4.429 orang, tapi sembilan tahun kemudian angkanya menggelembung jadi 10.128 orang.
Penyebab kenaikan angka bunuh diri ini belakangan baru diketahui, yaitu ketegangan dan gangguan mental akibat beratnya tuntutan perusahaan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…