Awas, Bahaya Kuning Dari Utara

Edisi: 20/16 / Tanggal : 1986-07-12 / Halaman : 90 / Rubrik : LIN / Penulis :


ADA makanan jenis baru untuk burung yang belakangan sangat populer: ulat kuning sebesar lidi yang sering disebut "ulat Taiwan". "Cucakrawa kalau dikasih ulat ini langsung lincah," ujar Efendi Arif, pedagang burung sekaligus penjual makanan burung yang mangkal di terminal Kebon Kelapa di Bandung. "Dijamin sepanjang hari dia akan ngoceh terus," katanya lagi.

"Tapi jangan kasih lebih dari dua ekor seharinya," sambung pedagang burung yang lain, Arisman, "nanti bulunya bisa rontok." Ulat berwarna kuning sebesar lidi dan di Bandung disebut "ulat Hong Kong" ini tidak untuk semua burung yang bisa ngoceh. "Perkutut pantan makan ulat ini." ujar Arisman lagi, "dia bisa mati." Hanya poksay, cucakrawa, atau wanbi yang kicaunya akan bertambah meriah kalau diberi makan ulat tersebut.

Arif, Arisman, dan ribuan penggemar burung lainnya tidak tahu, ulat yang maksimum panjangnya 28 mm ini sebetulnya bisa membawa mala petaka. Ulat tersebut, ulat cacing kuning (yellow meal worm atau Tenebrio moletor,) sebetulnya "ulat selundupan" yang dimasukkan secara gelap ke Indonesia. Celakanya, ulat ini berpotensi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…