Adu Patung Tanpa Gigi
Edisi: 22/16 / Tanggal : 1986-07-26 / Halaman : 55 / Rubrik : SR / Penulis :
SEJAK Pameran Pertama Patung Kontemporer Indonesia 1973 diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta (dengan sponsor Pertamina), tentunya orang berharap akan melihat pameran kedua dan seterusnya di Taman Ismail Marzuki. Tiga belas tahun menanti, dan tiba-tiba tahun ini orang mendapat kejutan: DKJ menyelenggarakan pameran pertama (lagi!), berlangsung Senin pekan lalu sampai Ahad mendatang.
Tiga puluh satu pematung (pameran 1973: 20 orang) mengadu 78 karya. Sejumlah pematung memakai bahan modern -- terbanyak ialah serat kaca (fibre glass) dan poliester. Orang dapat mengamati nikel, stainless steel, pipa besi, dan resin glass, di samping bahan kurang lazim, seperti timah putih, timah hitam, dan teraso. Jumlah terbesar tentu saja masih kayu dan batu.
Tidak berarti sektor-sektor yang khas dunia modern, yang sangat diberi ciri oleh konstruksi, mesin, dan matematika, mulai dengan tegas menangkap perhatian para pematung. Sekitar separuh judul yang mereka berikan berhubungan dengan dunia makhluk hidup. Belasan di antaranya dengan tegas berisi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…