Singapura

Edisi: 25/16 / Tanggal : 1986-08-16 / Halaman : 34 / Rubrik : CTP / Penulis : MOHAMAD, GUNAWAN


SAYA tak tahu kenapa Singapura cemas. Hari itu saya berdiri di sebuah sudut Orchard Road. Orang seperti mengalir, menyusupi etalase-etalase. Dan di kaki lima yang rapi dan bersih, yang terkadang diteduhi pohon, anak-anak rnuda melangkah enak -- riang, ramping, rapi, seakan-akan trotoar itu sebuah catwalk yang panjang, tempat segala daya tarik dipasang. Toko-toko mengimbau. Logo-logo berlomba. Dunia, setidaknya di sudut ini tampak seperti sebuah karya desain -- juga ide pemasaran yang bagus.

Dan saya tak tahu kenapa Singapura mesti cemas.

Tapi hari itu adalah sebuah hari setelah awal 1985 lewat. Di tahun 1985, ekonomi Singapura tak tampak lagi tumbuh laju. Orang justru berbicara tentang makin derasnya tingkat pertumbuhan itu merosot. "Cepatnya kemerosotan ini mengingatkan saya kepada seorang penerjun payung yang meloncat dari pesawat dan parasutnya tak terbuka," kata Wakil Perdana Menteri Pertama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…