Ambil Risiko, Membentengi Cpo
Edisi: 29/16 / Tanggal : 1986-09-13 / Halaman : 69 / Rubrik : EB / Penulis :
SUDAH menjadi eksportir minyak kelapa sawit atau CPO terkemuka di dunia setelah Malaysia, perlu apa kita memasang barikade melawan arus impor? Proteksi, yang akhir-akhir ini dikecam Bank Dunia juga oleh Indonesia pada negara-negara industri, toh tanpa malu-malu dikenakan pada produsen minyak kelapa sawit di sini. Baru Juli lalu pemerintah memasang tarif impor CPO jadi 90%, eh, pekan lalu dipertebal jadi 130%.
Ditinjau dari kebutuhan pabrik-pabrik pemakai bahan baku CPO, sepintas terlihat, produksi belum memadai. Kapasitas industri minyak goreng saja, dewasa ini, menurut informasi yang disampaikan kepada Menteri Pertanian Achmad Affandi, mampu menyerap 4,9 juta ton. Pabrik-pabrik yang diizinkan untuk menyerap CPO saja berkapasitas 2,6 juta ton -- yang lain harus memakal kopra. Sedangkan, "Produksi CPO baru 1,3 juta ton," tutur Achmad Affandi.
Tapi, jangan lupa, kebutuhan minyak goreng, margarine, dan sabun lokal sudah dapat dicukupi hanya dengan bahan baku sekitar 400.000 ton CPO. Sehingga, sekitar 900.000 ton CPO seharusnya bisa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…