Kisah Pierre Cardin Di Sebuah ...

Edisi: 35/16 / Tanggal : 1986-10-25 / Halaman : 82 / Rubrik : KL / Penulis : ILYAS, KARNI


BULAN lalu, iseng-iseng saya membeli dua helai T-Shirt di sebuah toko serba ada (toserba) di Bogor. Merknya: Pierre Cardin -- rancangan terkenal di seluruh jagat. Harganya: kurang dari Rp 10 ribu per lembar. Tentu saja, dengan harga senilai itu, saya tidak berharap T-Shirt tersebut benar-benar diimpor dari Paris. Tapi, yang tidak saya bayangkan ketika membeli bahwa T-Shirt itu luntur begitu dicuci.

Pengalaman saya itu tidak luar biasa, memang. Tapi, itulah kisah sebuah hasil bajakan. Tanpa membeli teknologi, dan hanya puas dengan mencuri, kita hanya akan mendapatkan kulitnya saja. Kasus T-Shirt Pierre Cardin itu, misalnya, memperlihatkan bahwa kita hanya bisa menjiplak merknya, tidak teknologinya. Apa jadinya kalau suatu ketika yang kita bajak itu hasil teknologi canggih, seperti suku cadang kapal atau pesawat terbang? Sulit dibayangkan akibatnya.

Sebab itu, kita sudah memerlukan perlindungan terhadap intellectual property right. Penanggap, T. Mulya Lubis dan Nyonya Ita Gambiro, pada prinsipnya pun setuju bahwa kita memerlukan perundang-undangan yang mengatur hak paten dan alih teknologi. Hanya dengan jaminan perlindungan semacam itulah, para pemilik teknologi maju bisa diharapkan menularkan technical know-how dan technical knowledge kepada kita secara legal.

Tanpa jaminan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…