Lomba Pidato
Edisi: 37/16 / Tanggal : 1986-11-08 / Halaman : 76 / Rubrik : INA / Penulis :
DUA puluh dua dukun bayi se-Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, berkumpul. Semuanya nenek-nenek di atas setengah abad. Ada yang mengenakan kebaya putih, selintas mirip penunggu bayi-baby sitter, gitu. Ada yang mengenakan kebaya lurik, selintas mirip penjual gudeg. Ada yang mengenakan kebaya kembangkembang, selintas mirip pesinden. Tentu saja, semuanya mengenakan kain. Dan, ciri khas baby dukun, sebagian besar mengunyah sirih.
Ada perlombaan me-mrocot-kan bayi? Oh, bukan. Ada perlombaan pidato. Benar. Dukun bayi berpidato, memakai bahasa campuran, Jawa, Indonesia, dan bahasa Kebumen. Berdiri di mimbar juga?…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Doa Polisi
1994-05-14Kapolres padang letkol nazwar rismadi,44, melakukan operasi doa untuk sopir-sopir angkutan umum. meskipun kendaraan laik…
Doa Empat Istri
1994-05-14Haji achmad fadeli, 53, terpaksa melakukan poligami meskipun ia tak setuju dengan cara itu. istrinya…
Ngok setelah Vonis
1994-04-16Basri, 33, terpaksa mendekam beberapa hari di penjara. ia diadukan istrinya ke polisi karena tak…