Paku Dan Serdadu

Edisi: 38/16 / Tanggal : 1986-11-15 / Halaman : 84 / Rubrik : KL / Penulis : DAHANA, A


SEJAK pertengahan 1970-an, akibat kegagalannya di Vietnam, Amerika terpaksa mundur selangkah dari Asia. "Sekutu-sekutu Amerika mesti berperan lebih besar dalam menjaga stabilisasi di Asia dan Pasifik," demikian kira-kira seruan Washington kemudian. Juga jangan dilupakan bahwa Amerika dan Uni Soviet jelas lebih mementingkan posisi strategis mereka di Eropa dan Timur Tengah. Dengan sendirinya, jawaban teradap imbauan Washington itu jatuh kepada pilihan antara Cina dan Jepang.

Prof. Johan Galtung, pendiri dan perintis studi perdamaian (peace studies) di Universitas Oslo dan sekarang menjadi profesor tamu di Princeton, baru-baru ini mengemukakan pendapat yang relevan dengan soal tersebut. Berbicara di muka Seminar Perdamaian Pasifik (Pacific Peace Seminar), yang berlangsung di Universitas Hawaii, Juli lalu, Galtung mengajukan argumentasi bahwa Cina merupakan calon tunggal untuk menduduki posisi menentukan sebagai pemelihara keamanan dan perdamaian di Asia Pasifik. Dibandingkan dengan Jepang, kata Galtung, Cina tak akan menggunakan otot militer, dan karena itu ia cocok dengan kedudukan tersebut.

Galtung mencari akarnya dari faktor-faktor sosiologis dan sejarah. Dalam sistem pelapisan masyarakat Cina, kata profesor terkenal itu golongan bing (militer) berada di bawah shi (literati), nong (petani), gong (buruh), dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…