Integrasi, Asimilasi, Islamisasi

Edisi: 41/16 / Tanggal : 1986-12-06 / Halaman : 11 / Rubrik : KOM / Penulis : ASA, SYU'BAH


KETIKA Siauw Giok Tjhan masih hidup, saya pernah mewawancarainya untuk majalah Selecta. Dia bilang, tak setuju istilah asimilasi, lebih setuju integrasi. Alasannya, pengertian asimilasi disalahartikan pemuda-pemuda pribumi untuk mencolek pantat pemudi-pemudi nonpri. Kalau amoy-amoy marah, si pemuda pri teriak, "'Kan asimilasi?"

Tentu, itu alasan yang terlalu dicari-cari. Sejarah toh harus terjadi: Siauw, ketua Baperki -- onderbouw PKI -- out of circulation dan sempat ditahan (walau tidak sampai disidangkan), dan meninggal di Belanda. Teorinya mengenai keturunan Cina di Indonesia (Bentuklah masyarakat sosialis Indonesia, dan Cina merupakan suku sendiri, seperti suku Jawa, Batak, dan lain-lain) harus tumbang dikalahkan teori pembauran (asimilasi)'-nya K. Sindhunatha (Berbaurlah, dan WNI keturunan Cina sebagai kelompok yang terpisah akan hilang).

Ada gagasan, memang, agar pembauran makin berhasil. Syu'bah Asa menyebutkan, "Ada 'pengindonesiaan' nama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kasus Bapindo: Mampukah Aparat Fair Play
1994-05-14

Tanggapan pembaca tentang kasus bapindo (tempo, 23 april 1994, laporan utama). modus operandi skandal eddy…

I
IDT: Terhalangan oleh Beban Masyarakat
1994-05-14

Kondisi ekonomi masyarakat desa di daerah gunungkidul, yogyakarta, memprihatinkan. aparat desa sering mengutip uang iuran…

K
Kasus Marsinah: Membahas Pendapat Prof. Muladi
1994-05-14

Tanggapan pembaca atas tulisan "mahkamah agung dan kasus marsinah" (tempo, 26 maret 1994, kolom) tentang…